Tuesday, January 02, 2007

Mazmur 34:9


Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya TUHAN itu! Berbahagialah orang yang berlindung padaNya! (Mzm 34:9)

Mazmur ini diucapkan Daud "pada waktu ia pura-pura tidak waras pikirannya di depan Abimelekh, sehingga ia diusir, lalu pergi" (Mzm 34:2). Keadaan dia waktu itu sangat berbahaya. Ia sedang melarikan diri dari Israel, karena ingin dibunuh oleh raja Saul. Tetapi kemudian di daerah Filistin, musuh Israel, mereka mengenali dia sebagai seorang pejuang Israel. Maka ia berpura-pura gila, menggores-gores pintu gerbang, membiarkan ludahnya menetes dari janggutnya. Ia begitu merendahkan diri karena takutnya. Dan ia kemudian tidak dibunuh tetapi diusir.

Dalam keadaan itu, dia memuji Tuhan. Daud mengaku dia gentar, dia mengalami kesesakan-kesesakan (bentuk jamak), dia tersiksa dengan keadaannya. Tetapi dia merasakan bagaimana Tuhan melepaskan dia dari kegentarannya itu. Seperti satu perasaan yang sangat bebas, lepas dari tekanan yang berat. Ini sangat indah bagi Daud. Itu sebabnya hatinya penuh pujian kepada Tuhan.

Lalu dia mengatakan “Kecaplah, dan lihatlah, betapa baiknya TUHAN itu!”. 

Seakan ia ingin mengatakan, "Cobalah dan rasakan bahwa Tuhan itu sungguh baik. Aku sudah mengalaminya! Silakan datang kepadaNya dan rasakan juga kebaikanNya. Hai orang-orang yang sesak, orang-orang yang gentar, berlindunglah padaNya, lihatlah dan kecaplah kebaikanNya!". Daud tidak hanya katakan ‘lihat’, tetapi ‘kecap’, mirip seperti sesuatu yang bisa dirasakan oleh indra kita, "dilihat" dan "dikecap", begitu nyata.

Mengapa orang percaya perlu didorong untuk mengecap kebaikan Tuhan? Tuhan sudah menyatakan kebaikanNya kepada setiap kita. Tetapi banyak orang Kristen yang tidak menikmatinya. Kita menganggap Tuhan itu jauh, Tuhan itu tidak peduli pada kita, kita curiga pada Tuhan, kita mencari pertolongan kemana-mana tetapi tidak berharap kepada Tuhan.

Daud mengatakan:
Ay. 5: Aku telah mencari TUHAN, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan aku dari segala kegentaranku.
Ay. 6: Tujukanlah pandanganmu kepadaNya, maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu.
Ay. 7: Orang yang tertindas ini berseru, dan TUHAN mendengar; Ia menyelamatkannya dari segala kesesakannya.
Ay. 8: Malaikat TUHAN berkemah di sekeliling orang-orang yang takut akan Dia, lalu meluputkan mereka.
Ay. 9: Kecaplah dan lihatlah betapa baiknya TUHAN itu! Berbahagialah orang yang berlindung padaNya.

Kalimat-kalimat itu melukiskan pengalaman Daud. Dia mencari Tuhan, menujukan pandangan kepada Tuhan, berseru kepada Tuhan, takut akan Tuhan, berlindung pada Tuhan. Dan dia mengalami kebaikan Tuhan! Seakan-akan Daud ingin mengatakan ‘mencari TUHAN, menujukan pandangan pada TUHAN, berseru kepada TUHAN, takut kepada TUHAN, berlindung pada TUHAN, semua itu menjadi piring kosong yang disiapkan untuk menerima kebaikan Tuhan... Tuhan berikan itu di atas piring kita dan kemudian bisa kita kecap...cap..cap...

Ahhh.... nikmatnya... TUHAN itu baik!