Friday, May 06, 2011

Church Usher

Saya menemukan 1 buku yang menarik perhatian saya: A Guide for the Church Usher oleh Thomas L. Clark. Mungkin ada beberapa hal yang nanti bisa saya bagikan. Tapi ini sekilas dulu (saya terjemahkan):

Yang masih saya ingat ketika awal sekali saya pergi ke gereja adalah orang-orang dewasa yang berbicara kepada orang tua saya, memberi mereka beberapa helai kertas, berjalan dengan mereka masuk ke dalam ruang kebaktian, dan bermain dengan saya. Tidak lama saya mengenal mereka sebagai teman-teman dan saya menantikan untuk bertemu mereka setiap minggu di gereja. Sebagai seorang anak kecil, saya mulai tahu orang-orang yang ceria ini adalah usher gereja.

Waktu remaja, saya diizinkan untuk melayani sebagai usher pada waktu minggu-minggu khusus di gereja. Saya tidak sepenuhnya mengerti peran atau fungsi usher, tapi saya senang dan punya banyak kenangan indah di waktu-waktu itu.

Sebagai mahasiswa sekolah teologi, waktu itu saya menjadi anggota gereja yang memiliki usher yang baik. Saya memperhatikan sukacita para usher dan merasakan kehangatan dan perhatian mereka. Mereka tahu nama saya dan selalu punya kalimat yang ramah untuk diucapkan.

Setelah ditahbis ke dalam pelayanan dan melayani di gereja pertama saya, usher menjadi sangat terkait dengan pelayanan saya. Saya terus belajar peran dan fungsi mereka. Saya bergantung pada pertolongan mereka. Mereka berespon dengan sangat baik kepada permintaan saya dan memperkaya hidup saya.

Saya sudah dilayani oleh usher di gereja besar maupun kecil, dengan berbagai latar belakang etnik – pria dan wanita, tua dan muda – semua menjadi bagian dari pengalaman saya.

Kalau anda melayani sebagai usher gereja, apa yang anda pikir ketika membaca tulisan Thomas Clark di atas? Kadang sangat sulit memberitahu para usher betapa pentingnya pelayanan mereka. Usher bukan sekedar penting karena membawa persembahan, membagikan warta, dsb. Tapi usher penting karena kesan pertama orang terhadap gereja adalah ketika melihat usher. Dan ini bukan hanya bagi mereka yang pertama kali ke gereja, tapi bahkan orang yang sudah sering ke gereja pun akan merasakan pentingnya pelayan usher (dalam istilah Thomas Clark: “memperhatikan sukacita, merasakan kehangatan dan perhatian mereka”).

Sama seperti setiap peran yang penting, selalu punya 2 sisi terbalik: menguatkan atau melemahkan. Usher bisa memperkuat pelayanan gereja dengan sikap dan kata-kata mereka, atau sebaliknya memperlemah pelayanan gereja juga dengan sikap dan kata-kata mereka.

Mungkin kita sudah terlalu lama melayani sebagai usher, mungkin kita sudah terlalu biasa ke gereja, mungkin kita sudah terlalu lama jadi orang Kristen, maka mungkin sudah terlalu sulit bagi kita untuk membayangkan pentingnya pelayanan usher. Ada baiknya kita membayangkan, dulu ketika kita pertama ke gereja, usher macam apa yang kita temui? Ada kesan yang baik? Buruk? Atau tidak ada kesan? Bayangkan bedanya kesan kita dulu kepada gereja itu kalau usher yang kita temui bersikap berbeda.