Wednesday, December 07, 2011

Bless the Lord, my soul

Bless the LORD, O my soul, and do not forget all his benefits-- (Psalms 103:2)
Bless the LORD, O my soul. O LORD my God, you are very great. You are clothed with honor and majesty, (Psalms 104:1)
I will bless the LORD at all times; his praise shall continually be in my mouth. (Psa 34:1)

Ayat-ayat di atas diambil dari New Revised Standard Version. Di dalam terjemahan Indonesia, istilah ‘bless’ diterjemahkan menjadi ‘pujilah’. ‘Pujilah’ tentu lebih akrab bagi kita dan lebih mudah diterima.
Kesulitannya adalah ketika kita menjumpai istilah ‘bless the Lord’ di dalam lagu2 bahasa Inggris. Banyak orang Kristen yang tidak mengerti apa artinya ‘bless the Lord’, bagaimana mungkin kita memberkati Tuhan? Tulisan singkat di bawah ini dari John Piper mungkin bisa menolong (saya terjemahkan ke bahasa Indonesia, artikel aslinya bisa dilihat disini).
Pendapat saya adalah di dalam Alkitab ketika Allah “memberkati” manusia maka mereka tertolong dan dikuatkan dan menjadi lebih baik dari sebelumnya, tetapi ketika manusia “memberkati” Allah, Dia tidak terotolong atau dikuatkan atau menjadi lebih baik. Tetapi manusia memberkati Allah adalah “ekspresi dari memuji bersyukur”, ketika PL menyebut “memberkati Allah” ia tidak “menunjuk pada proses yang bertujuan meningkatkan kekuatan Allah”. Tetapi ia berarti “pernyataan syukur dan kekaguman”.  
Ini sama sekali bukan fenomena semantik yang aneh. Jika Allah adalah “pemberi berkat” yang paling pertama dan sumber yang tidak pernah habis, maka dia haruslah melampaui semuanya dalam keadaan “terberkati” – kepenuhan dan sumber segala “berkat”. Dan jika demikian, maka letupan pujian yang paling natural adalah “Engkau diberkati!” Bahwa pengakuan dan pernyataan sukacita tentang terberkatinya Allah  kemudian digambarkan dengan “memberkati Allah” bukanlah sesuatu yang tidak biasa. Analogi lain, sekalipun tidak persis, adalah ekspresi kita seperti: “Aku membesarkan Tuhan” atau “Mari kita meninggikan namaNya”. Kedua eksresi ini dengan tepat mengakui dan memberikan ekspresi sukacita kepada status Allah yang besar dan tinggi. Kalimat itu tidak bermaksud menjadikan Allah lebih besar atau lebih tinggi. Maka memberkati Allah berarti mengakui betapa besar kekayaanNya, kekuatanNya, dan kemurahanNya dan untuk mengekspresikan rasa syukur dan sukacita kita ketika melihat dan mengalaminya.
Di bawah ini adalah salah satu lagu dari Taize yang saya suka:

Bless the Lord, my soul, and bless God’s holy name. Bless the Lord, my soul, who leads me into life.