Wednesday, September 26, 2012

Setan = Lucifer?

Sebutlah: “Lucifer”! Dan orang Kristen akan langsung mengkaitkannya dengan setan. Setan = Lucifer dan Lucifer = Setan.

Tetapi benarkah begitu? Darimana munculnya nama “Lucifer”?

Istilah “Lucifer” berasal dari bahasa Latin untuk menerjemahkan kata Ibrani הֵילֵ֣ל (baca: helel) di dalam Yes. 14:12, yang secara harfiah berarti “a shining one” atau diterjemahkan “Day star” (NRSV) atau “Morning star” (NIV) atau “Bintang Timur” (LAI).

Gereja di daerah Barat yang berbahasa Latin memakai istilah “Lucifer” untuk menyebut “Bintang Timur” ini karena memang itulah terjemahannya dalam bahasa Latin. Dan ketika muncul Vulgate (Alkitab berbahasa Latin dari abad ke-4), disitu istilah helel dalam Yes.14:12 pun diterjemahkan menjadi “Lucifer”.

Maka “Lucifer” awalnya bukanlah nama untuk setan. “Lucifer” artinya adalah “Bintang Timur”. “Lucifer” adalah istilah yang dipakai untuk menterjemahkan helel dalam Yes. 14:12.

Lalu bagaimana “Lucifer” bisa menjadi nama untuk setan?

Kita tidak tahu persisnya siapa yang memulai, tetapi tulisan paling awal yang kita temukan menafsirkan seperti demikian adalah dari Tertullian (c. AD 160-220) dalam Against Marcion 5.11, 17 dan Origen (c. AD 184-254) dalam De Principiis 1.5.5. Origen, khususnya, melihat kaitan Yes. 14:12-15 ini dengan Lukas 10:18 dimana Yesus mengatakan, “Aku melihat iblis jatuh seperti kilat dari langit”.

Tafsiran ini, dan juga karena Vulgate, menjadi populer di abad pertengahan. Tapi para reformator sepakat menolak tafsiran ini. Dan hampir seluruh penafsir modern juga menolak tafsiran itu.

Yes.14:12-15 berada di dalam konteks penghukuman Allah bagi bangsa-bangsa. Yesaya 13 membicarakan bagaimana Allah menghancurkan kesombongan manusia, dan Yesaya 14 menjadikan Babel sebagai contohnya. Babel dan raja babel adalah contoh yang paling tepat menggambarkan kesombongan manusia. Banyak literatur kuno tentang dongeng orang Kanaan memakai bahasa yang mirip, dimana dewa yang satu menantang dewa yang lain di dalam kesombongannya. Tetapi di dalam Yesaya, yang terjadi adalah manusia menantang Allah. Dan dengan kemiripan bahasa ini, Yesaya ingin mengatakan bahwa adalah sangat bodoh menjadikan diri kita sebagai Allah dan menantang Allah! Tapi tidak ada sedikit pun indikasi bahwa ayat ini berbicara tentang setan.

Lalu mengapa tafsiran bahwa “Lucifer” adalah setan dan Yes.14:12-15 membicarakan tentang setan, tetap populer? Saya kira salah satu penyebabnya adalah King James Version. Alkitab King James Version mempertahankan istilah “Lucifer” (bahasa Latin bukan bahasa Inggris!) untuk menterjemahkan helel dalam Yes. 14:12. Dengan kata lain, King James Version mengklaim bahwa “Lucifer” bukan sekedar istilah yang berarti “Bintang Timur” tapi merupakan sebuah nama.
How art thou fallen from heaven, O Lucifer, son of the morning! how art thou cut down to the ground, which didst weaken the nations! (Isa 14:12)
Maka berapapun populernya pendapat bahwa “Lucifer” adalah setan, itu tidak ada dasarnya di dalam Alkitab.

Wednesday, September 19, 2012

My Thesis Writing - 5

Ini mungkin salah satu periode hiatus terpanjang selama saya menulis blog. Sejak Juli saya sudah sedikit mengurus blog ini karena pontang-panting menyelesaikan thesis di tengah kesibukan pelayanan.

Berita baiknya, thesis saya sudah selesai. Saya sangat bersyukur untuk itu. Kemarin sore dan tadi pagi saya menyelesaikan seluruh proses printing (yang tidak diduga jadi suliiiitttt banget gara2 printer dan compatibility). Setelah selesai, saya tidak ingin tunda lagi, cepat2 saya ke tempat photocopy, dan balik lagi ke kampus menyerahkan tiga set thesis untuk diperiksa dan dinilai oleh para penguji.

Tidak ada sidang thesis di TTC. Untuk level M.Th, thesis akan dibaca oleh dua orang, yang satu adalah dosen Perjanjian Baru di TTC, dan yang satu lagi adalah dosen dari luar TTC (entah darimana, saya juga belum diberi tahu). Jika dua-duanya mengatakan lulus, maka saya lulus. Jika dua-duanya mengatakan tidak lulus, saya tidak lulus. Jika yang satu mengatakan lulus dan yang satu lagi tidak, maka akan dicari penguji yang ketiga. Saya berharaaaapppp… yang terjadi adalah yang pertama. Jangan sampai yang ketiga apalagi yang kedua!

Setelah berjuang selama lebih dari 1 tahun, sekarang tidak ada lagi yang bisa saya lakukan selain menunggu pemberitahuan mengenai hasilnya.

Saya belum bisa santai, walaupun sudah sangat kepengen nyantai. Masih harus membuat pre-pre-proposal untuk apply ke program D.Th. Sampai akhir Desember ini, di agenda saya masih ada 12X khotbah, 7X katekisasi, 2X perjamuan kudus, 1X baptisan, 3X khotbah dan pemberkatan nikah, 5X pergi ke luar Singapore, dan banyak rapat serta urusan lainnya. Saya benar-benar perlu istirahat.