Friday, November 07, 2014

Sharing: Membaca Kitab Kejadian

Di awal bulan Oktober saya menulis tentang membaca ulang Alkitab dengan menggunakan Parallel Bible NASB-The Message. Hari ini saya baru menyelesaikan kitab Kejadian. And I love this book so much – Genesis!!!

Kitab Kejadian selalu menarik dan menyenangkan untuk dibaca. Bukan hanya karena cerita-cerita di dalamnya memberitahu kita cara pandang Tuhan akan terjadinya dunia, masuknya dosa ke dalam hidup manusia, penyebaran dosa dan air bah, lalu kisah tentang para patriarkh Israel: Abraham-Ishak-Yakub dengan segala intrik-intrik di dalamnya, dan akhirnya kisah tentang Yusuf yang sangat panjang (14 pasal!). Tetapi, juga karena penulisnya sangat.. sangat.. mahir menceritakannya.

Ada satu pengalaman unik ketika membaca kitab ini. Waktu sampai pada kisah tentang Yusuf bertemu dengan saudara-saudaranya, tiba-tiba saya menangis terharu, padahal lagi di perpustakaan!!! (untung nggak ada yang lihat) :-)

Beberapa hal yang mungkin menolong saya membaca kitab Kejadian: Pertama, saya membaca kitab ini sambil kadang membayangkan secara visual. Mungkin beberapa film Alkitab yang pernah saya tonton menolong untuk itu :-) Kedua, kali ini saya membacanya dengan Parallel Bible NASB-The Message. NASB adalah versi terjemahan Alkitab yang cenderung literal (saya menyukai terjemahan ini) dan The Message adalah terjemahan dalam bentuk parafrase. Kombinasi ini membuat saya kadang memperhatikan hal-hal yang dulu tidak pernah saya perhatikan. Kalimat-kalimat dalam The Message kadang memberikan nuansa tersendiri.

Dua kesan terbesar yang saya dapat ketika membaca ulang kitab Kejadian: Betapa dahsyatnya dan betapa besar kasihnya Tuhan!

Kejadian 1-11 adalah bagian yang menceritakan primeval history. Di sana saya merenungkan lagi siapa manusia di hadapan Tuhan. Tuhan yang besar bukan hanya menciptakan kita tetapi juga menyediakan semua yang kita butuhkan dan mengasihi kita, tetapi kemudian kita khianati dan kita lawan. Dengan sangat mudah Dia bisa menghancurkan seluruh dunia atau meninggalkannya. Tetapi – we will never know why - Dia memilih untuk terus memelihara kelangsungan dunia dan manusia, dan karena itulah Dia harus terus menanggung beban melihat dosa manusia dan dilawan oleh manusia.

Kejadian 12-50 menceritakan bagaimana Allah mulai menenun keselamatan bagi manusia lewat satu orang: Abraham. Bagaimana kemudian Tuhan ikut campur dalam hidup manusia, di satu sisi membiarkan berbagai dinamika (termasuk dosa) terus terjadi, di sisi lain tangan-Nya tidak pernah lepas menopang dan mengarahkan. Tuhan, seperti orang yang sedang berjalan di atas tali, begitu beresiko, tetapi tak pernah jatuh! Allah mengambil resiko besar karena rencana-Nya ditaruh di atas pundak manusia yang lemah, tetapi Allah tak pernah dan tak akan gagal.

This is the story of the world and humanity. This is the story of God’s people. 
This is His story. How great Thou art!