Tuesday, May 29, 2018

The End of A Very Long Chapter

Note: Sudah lama saya mengabaikan blog ini. Alasannya apa lagi kalau bukan kesibukan. Sesungguhnya sulit bagi saya untuk mulai menulis lagi. Tetapi saya masih merasa blog ini adalah media pelayanan yang efektif. So here I come again :-) Tapi sebelum saya mulai menulis artikel lagi, saya ingin menutup sebuah "bab" yang sangat panjang dalam hidup saya dengan tulisan di blog ini. Peringatan: Tulisan ini panjang!

Pada bulan April 2017, saya kembali ke Jakarta dalam kondisi disertasi yang belum selesai. Saya berjuang untuk menyelesaikannya. Tetapi, saya hampir tidak punya waktu untuk menulis apapun ketika berada di Jakarta. Maka setiap kali memungkinkan, saya kembali ke Singapore untuk meneruskan penulisan disertasi itu. Jangan tanya bagaimana saya bisa menyelesaikan disertasi dengan cara seperti itu. Saya juga tidak tahu.

Tanggal 6-13 Februari 2018 saya ke Singapore lagi dengan harapan bahwa itu adalah yang terakhir kalinya untuk menyelesaikan penulisan disertasi. Kalaupun tidak bisa selesai, saya bertekad untuk menyelesaikan semuanya di Jakarta. Tetapi, Tuhan sangat baik. Pada waktu di Singapore, begitu banyak "untung" dan "kebetulan" yang membuat saya berhasil menyelesaikan penulisan dan supervisor saya menyetujui disertasi saya untuk diserahkan ke penguji. Jangan tanya bagaimana lelahnya saya waktu itu. Tapi, yang pasti legaaaa... sekali rasanya.

Langkah berikutnya adalah menunggu jadwal sidang. Biasanya perlu waktu minimal tiga bulan sejak disertasi diserahkan sampai sidang dilakukan. Tetapi, wisuda akan dilakukan tanggal 12 Mei dan itu berarti tidak akan keburu dan saya mungkin harus menunda wisuda ke tahun 2019. Walaupun bagi saya, asalkan-selesai-ya-sudah-lah, tetap rasanya akan ada sesuatu yang mengganjal. Ajaibnya, keburu!

Saya ke Singapore lagi untuk sidang tanggal 4 April. Penguji saya adalah Prof. G. Walter Hansen dari Fuller Theological Seminary dan Dr. Leonard Wee sebagai internal examiner. Sebetulnya saya sangat tidak siap untuk sidang karena kesibukan yang luar biasa di Jakarta. Saya tidak bisa membayangkan pertanyaan yang akan diberikan oleh penguji dan saya lebih tidak bisa membayangkan lagi bagaimana menjawabnya. Jangan tanya bagaimana tegangnya. Level tertinggi. Jangan tanya juga bagaimana saya bisa lulus. Mukjizat.

Prof. G. Walter Hansen adalah seorang accomplished scholar dalam Perjanjian Baru dan juga ahli dalam surat Galatia. Maka beberapa komentar dari dia di bawah ini membuat saya sangat bersyukur. Bukan karena merasa hebat, tetapi karena saya ingat bagaimana Tuhan memimpin saya menulis bab demi bab:

From the good survey of references to the Spirit in Jewish literature to the in-depth analysis of metaphors of the Spirit, this thesis admirably exemplifies the kind of breadth and depth we look for in a doctoral thesis.

Rather than wondering what central point this thesis wants to make, we know from the beginning to the end that it argues for one central point: living in conformity to the ethics of the Spirit, not the ethics of the Torah, leads to final justification.


He has done an admirable work in producing such a major thesis. So much of his work contributes to our understanding of Galatians.


Dengan murah hati, dia kemudian menulis email kepada saya secara pribadi:


Congratulations, Jeffrey!

I pray that you will be "led by the Spirit," not only as you complete your work on this good thesis, but also as  you carry on your ministry to proclaim the “truth of the gospel.”

The Lord bless you and keep you!

Walter Hansen

Tuhan tahu bahwa hari dimana saya sidang adalah hari besar bagi saya - akhir perjalanan studi selama lima tahun, bahkan sembilan tahun kalau dihitung sejak studi M.Th, ditentukan hari itu - dan saya sepenuhnya bergantung kepada Tuhan. Saya bukan hanya berlutut. Saya tiarap. Maka, hari itu, Tuhan menggerakkan sangat banyak orang berdoa untuk saya. Saya tidak cerita ke banyak orang bahwa hari itu saya sidang disertasi tapi berita itu menyebar. Sejak pagi hari itu saya menerima banyak sekali ucapan dukungan. Istri saya berkata, "banyak sekali orang berdoa untuk kamu" - dan dia benar. Selesai sidang, saya menangis karena terharu. Saya hanya bisa bersyukur kepada Tuhan. 

Di bawah ini adalah ucapan terima kasih yang saya tuliskan di dalam disertasi saya:

All who have undergone the task of writing a dissertation would agree that without the presence of so many people who had supported them, even sacrificed for them, they would never have been able to complete it. I am grateful for the presence of many such people around me during my study at Trinity Theological College. To them, I am much indebted.

My first and special thanks go to my wise Doktorvater, Dr. Tan Kim Huat, for his insightful comments and patience. He had also supervised me in writing my thesis for Master of Theology degree, which was also done at Trinity Theological College. It is a great privilege for me that I can study with him for about eight years and I hope that the result does not disappoint him too much. Thank you Dr. Tan! My examiners, Prof. G. Walter Hansen and Dr. Leonard Wee, have offered helpful corrections and advice. Whatever deficiencies remain in the present work is my sole responsibility.

I owe a warm word of thanks to the leaders and members of my church in Jakarta, Gereja Kristus Yesus Green Ville. They have patiently waited for me to finish my study and to be back in the ministry while also graciously providing financial support throughout the years. All for the greater glory of God! To the leaders and members of Gereja Kristus Yesus Singapore, thanks for the fellowship and all the support given to me and my wife since the first day we moved to Singapore. Thanks, too, to the Brash Trust, who has provided substantial amount of scholarship during my study in Singapore. 

My thanks and affection also go to my family for their love and support. They have always been a precious part of my life. I am indebted, too, to my close friends and “spiritual children” in Singapore and in Jakarta. They have played a vital role in keeping me both sane and motivated.

And to my wife, Yudith, what else can I say about her? She is such a great blessing and constant encouragement for me. To her, many thanks are given, beyond what words can express. I devote this work to my Savior God, Jesus Christ, and to her. 

To God be the glory!


Thanks all! It's been a long journey!

With my supervisor, Prof. Tan Kim Huat.

Thanks a bunch GKYers Singapore!



 With Dr. Edmund Fong. We were in the same batch during our M.Th study in TTC.

 With Dr. Michael Mukunthan. TTC's librarian.

 With Duy - D.Th candidate from Vietnam. My neighbor in the library :-)


Some important people in the background :-)

With Anthony and his family - a Malaysian friend.

Mandatory pose in a mandatory spot!

 
Thanks for many durian treats during the past 9 years!