Friday, January 23, 2015

Siang dan Malam

Pagi ini saya membaca sebuah doa di dalam Book of Common Prayer (buku doa dari gereja Anglikan). Berulang-ulang saya baca dan renungkan doa yang sangat indah ini:

"O God, the King eternal, who divides the day from the night and turns the shadow of death into morning: Drive far from us all wrong desires, incline our hearts to keep Your law, and guide our feet into the way of peace; that, having done Your will with cheerfulness while it was day, we may, when the night come, rejoice to give You thanks; through Jesus Christ our Lord. Amen." (Book of Common Prayer)

"Ya Allah, Raja yang kekal, yang memisahkan siang dari malam dan mengubah bayangan kematian menjadi pagi: Jauhkanlah dari kami keinginan yang salah, condongkanlah hati kami untuk memegang hukum-Mu, dan tuntunlah kaki kami ke jalan kedamaian; supaya, setelah kami melakukan kehendak-Mu dengan gembira selama masih siang, kami dapat, ketika malam datang, bersukacita untuk mempersembahkan syukur kepada-Mu; di dalam Yesus Kristus Tuhan kami. Amin."


Ada siang dan ada malam. Di dalam Alkitab, "siang" seringkali menjadi simbol ada kehidupan dan ada kesempatan, sementara "malam" menjadi simbol kematian dan selesainya segala sesuatu.

Doa ini memohon kepada Tuhan yang memisahkan siang dan malam itu untuk menolong kita, supaya waktu siang kita hidup dengan benar. Waktu siang, kita diajak memohon kepada Tuhan untuk menjauhkan kita dari semua keinginan dan hasrat yang salah - itu berarti kemarahan, keserakahan, kemalasan, pemborosan waktu, pelampiasan hawa nafsu, dan segala macam hal yang tidak berkenan kepada Tuhan. Waktu siang, kita memohon supaya Tuhan mencodongkan hati kita (yang selalu cenderung condong ke arah lain) untuk memegang hukum-Nya. Waktu siang, kita memohon supaya Tuhan menuntun kaki kita, langkah kita, ke jalan kedamaian. Betapa manisnya kata itu: damai.. peace.. Dengan demikianlah kita melakukan kehendak Tuhan sepanjang hari - selama siang - dengan gembira!

Doa ini memohon kepada Tuhan untuk menolong kita selama masih siang, supaya ketika malam datang, dengan sukacita kita bisa mempersembahkan syukur kepada-Nya. Betapa sering kebalikannya yang terjadi. Kita sembarangan hidup pada waktu siang dan hanya merasa gagal pada waktu malam. 

Doa ini juga mengingatkan kita bahwa tidak selamanya hari akan "siang", tidak selamanya kita akan hidup, tetapi akan datang "malam", dimana tidak ada seorang pun yang bisa berbuat apa-apa lagi.

Tuhan, tolong kami di dalam Yesus Kristus Tuhan kami. Amin.