Sunday, June 19, 2016

The Reformed Pastor - Richard Baxter


Saya sedang membaca buku klasik “The Reformed Pastor” karya Richard Baxter. Malu juga sebenarnya baru baca sekarang. Bertahun-tahun buku ini nangkring di rak buku saya, sempat baca beberapa halaman, lalu dibiarin nangkring lagi tanpa disentuh, sampai sekarang.

Setelah membaca buku ini separuh, saya bisa mengamini apa yang pernah diucapkan seorang hamba Tuhan, “setiap hamba Tuhan wajib membaca buku ini, bukan hanya sekali, tapi berkali-kali.” Buku ini sangat-sangat-sangat diperlukan untuk setiap hamba Tuhan. 

Richard Baxter adalah salah seorang puritan (sekelompok orang Protestan Reformed di Inggris di abad 16-17, yang ingin memurnikan – purifying – gereja Inggris). Orang-orang Puritan terkenal sebagai raksasa-raksasa rohani yang kehidupannya, mind-heart-hand, sangat terintegrasi. Richard Baxter adalah seorang pendeta, penginjil dan juga penulis yang sangat luar biasa di era Puritanisme. Pelayanan dia di gereja Kidderminster (selama hampir 15 tahun) dikatakan mengubah orang-orang kota itu dari yang “bebal, kasar, mencari kesenangan” menjadi komunitas yang saleh dan menyembah Tuhan.

Buku ini adalah tulisan Richard Baxter mengenai bagaimana pelayanan seperti itu bisa dilakukan. Dengan kata lain, ini adalah buku from a pastor to pastors. Walaupun konteks pelayanan dia tentu berbeda jauh dengan hari ini, tetapi prinsip-prinsip yang dia tuliskan sangatlah relevan. Berkali-kali saya harus memeriksa diri dan merenung sambil membaca buku ini.

Bahasanya tidak terlalu mudah karena cenderung archaic, tapi masih bisa dimengerti. Berharap ada penerbit yang mau menerjemahkan buku ini ke dalam bahasa Indonesia supaya lebih banyak hamba Tuhan di Indonesia yang bisa mendapat berkat melaluinya. Sebagai cicipan, saya mengutip beberapa pokok pembahasan di bagian 2 dari buku ini:

1. Take heed to yourselves, for you have a heaven to win or lose, and souls that must be happy or miserable for ever; and therefore it concerneth you to begin at home, and to take heed to yourselves as well as to others. 

2. Take heed to yourselves, for you have a depraved nature, and sinful inclinations, as well as others.

3. Take heed to yourselves, because the tempter will more ply you with temptations than other men.

4. Take heed to yourselves, because there are many eyes upon you, and there will be many to observe your falls.

5. Take heed to yourselves, for your sins have more heinous aggravations than other men’s.

6. Take heed to yourselves, because such great works as ours require greater grace than other men’s.

7. Take heed to yourselves, for the honour of your Lord and Master, and of his holy truth and ways, doth lie more on you than on other men.

8. Lastly, take heed to yourselves, for the success of all your labours doth very much depend on this.

Fellow pastors, please read this book!