Semakin lama saya melayani, semakin banyak saya melihat orang melayani bukan di tempatnya. Hal ini menjadi semakin sulit dicegah karena banyak orang Kristen yang ‘mempraktekkan kasih’ secara salah.
Misalnya ada orang yang jelas tidak bisa menyanyi, tetapi tetap mau ‘mempersembahkan’ pujian secara solo. Padahal pada waktu dia menyanyi, semua orang yang punya sedikit saja sense of music akan gelisah sambil mendengarkan nyanyiannya. Tetapi di dalam ‘kasih’, bagaimana kita bisa menolak orang yang mau melayani? Bagaimana kita bisa mematahkan semangat orang yang ingin melayani? Maka bukannya mencegah dia menyanyi solo kita malah memuji dia, kalau tidak mau berbohong, maka yang kita puji bukan suaranya tetapi ‘semangatnya’, “wah hebat sekali lho tetap semangat mau nyanyi buat Tuhan”. Semua dilakukan atas nama ‘kasih’.
Saya percaya Tuhan bisa memakai suara sejelek apapun untuk menjadi berkat. Saya pernah mendengar cerita tentang seorang anak yang suaranya sama sekali tidak bagus, tetapi dalam keadaan dia sakit parah dia ingin menyanyi menyatakan imannya kepada Tuhan, dan nyanyiannya itu menjadi berkat luar biasa bagi semua orang yang mendengarnya.
Tapi ada 2 hal yang harus menjadi pertimbangan kita disini: Pertama, kenyataan bahwa Tuhan bisa memakai apa saja termasuk yang paling buruk, tidak berarti kita boleh memberikan yang buruk. Kita tetap harus berusaha memberikan yang terbaik. Kedua, dalam cerita tentang anak yang sakit parah tadi, atau cerita-cerita serupa dengan itu, ada konteks yang melatarbelakangi nyanyian mereka. Maka yang didengar oleh orang bukanlah suara mereka tetapi kesaksian mereka. Nyanyian anak itu menjadi berkat karena orang mengagumi imannya di tengah pergumulannya. Suaranya yang false tidak menghalangi orang memuji Tuhan karena yang menjadi media penyampai berita sebenarnya bukan suaranya tetapi kesaksiannya. Maka kita tidak bisa memakai kisah-kisah seperti itu untuk membenarkan diri “biarpun jelek, tetapi Tuhan bisa pakai”.
Saya harap contoh di atas tidak membuat anda salah mengerti. Saya percaya dengan kalimat "biarpun jelek, tetapi Tuhan bisa pakai" (kalau tidak bagaimana Tuhan pakai saya!). Tapi jangan jadikan itu alasan untuk tetap memberikan yang jelek kepada Tuhan.
Banyak orang tidak sadar dimana tempatnya dalam tubuh Kristus. Komunitas Kristen, tubuh Kristus, gereja lokal, dimana kita berada, akan menolong kita mengerti dimana seharusnya tempat kita. Jangan sampai komunitas Kristen malah membantu mengaburkan tempat kita atas alasan kasih yang palsu. Itu bukan yang Tuhan mau!