Sudah hampir satu bulan studi saya berjalan. Jujur saya kurang siap memulai studi D.Th. Biasanya dalam sistem UK (seperti di TTC), mahasiswa memulai program Ph.D/D.Th dengan proposal yang semi siap (tidak harus sepenuhnya siap). Ketika mendaftar di TTC memang saya harus menjelaskan topik disertasi saya – tetapi hanya secara ringkas dan berupa wilayah yang masih sangat luas. Tadinya saya pikir selama enam bulan di Jakarta, saya bisa melakukan penelitian lebih dalam tapi ternyata tidak bisa. Maka saya memulai program D.Th ini hanya dengan modal bayangan yang kabur, dan itu sebabnya selama satu bulan ini saya harus keleyengan nggak jelas.
Saya tertarik dengan masalah kehidupan Kristen, pertumbuhan rohani, pergumulan dengan dosa, dsb. Karena thesis M.Th saya berkaitan dengan Paulus dan saya yakin Paulus banyak berhadapan dengan jemaat yang bermasalah, maka saya ingin menulis tentang konsep Paulus tentang kehidupan Kristen. Tapi itu wilayah yang amat sangat astaga luasnya.
Saya tahu harus dipersempit, tapi masalahnya dipersempit kemana? Ada dua hal yang menjadi kunci pertimbangan: Pertama, disertasi artinya saya harus menulis sesuatu yang belum pernah ditulis orang (padahal tidak ada yang baru di bawah matahari). Paling tidak saya harus menulis sesuatu dengan cara yang belum pernah ditulis orang atau harus bisa menghasilkan kesimpulan yang berbeda. Kedua, saya harus suka sekali topik itu karena selama tiga tahun saya akan putar-putar, bolak-balik, memikirkan topik itu. Bisa dibayangkan blenek-nya kalau saya tidak menyukainya.
Akhirnya saya menemukannya! Mudah-mudahan tidak berubah banyak lagi. Saya akan menulis tentang Flesh-Spirit antithesis in Paul. Monograf/Disertasi terakhir yang saya temukan tentang ini ditulis tahun 1991 di Westminster Theological Seminary dan diterbitkan tahun 1997. Ada beberapa kesimpulan dia yang menurut saya tidak tepat (betapa senangnya menemukan kesalahan dia! hehe.. ). Mungkin ada disertasi lain yang ditulis setelah itu dan saya tidak tahu, tapi ternyata ini topik yang jarang disentuh dengan serius. Tahun 2007, sebuah disertasi lain di London School of Theology yang diterbitkan tahun 2010, masih menyebutkan bahwa ini adalah isu yang belum terjawab. Maka kelihatannya ini bisa saya kerjakan.
Masih belum jelas akan mengarah kemana, apakah saya akan fokus di surat Galatia atau surat lainnya, apakah saya akan fokus meneliti cara Paulus menggunakan antithesis ini atau memperluasnya dengan melihat implikasinya pada kehidupan Kristen, dsb.
Paling tidak, saya bersyukur dulu untuk ‘kemajuan’ kecil ini. Saya diberi waktu satu bulan lagi untuk merumuskan lebih detil topik ini dan berbagai isu di sekitarnya.
God help me.