Friday, July 16, 2021

Don't Waste Your Suffering

Di dalam buku Coronavirus and Christ, Pdt. John Piper bertanya: What is God doing through Coronavirus? Apa yang sedang Allah lakukan melalui virus Corona? 

Ini adalah sebuah pertanyaan yang saya kira mengganjal bagi banyak orang Kristen. John Piper kemudian di dalam buku itu mencoba memberikan 6 jawaban. Saya akan coba ringkaskan 4 saja yang dia sebutkan:

Pertama, Allah sedang membangunkan kita untuk siap menyambut kedatangan Kristus yang kedua kali. Di dalam keadaan yang baik, kita seringkali hidup seakan2 Kristus tidak akan datang. Padahal Tuhan meminta kita selalu waspada, berjaga2, menantikan kedatangan Kristus. Maka di tengah pandemi ini, kita kembali dibangunkan dan diingatkan bahwa Kristus bisa datang kembali kapan saja.

Kedua, Allah sedang memanggil kita untuk hidup sesuai dengan kemuliaan Kristus yang tidak terbatas. Seperti rasul Paulus berkata dalam Filipi 3:8: “Segala sesuatu kuanggap rugi karena pengenalan akan Kristus Yesus Tuhanku, lebih mulia dari semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus.” Jujur, seringkali kita tidak hidup seperti itu. Kita menganggap dunia terlalu berharga dan bersinar. Sementara kemuliaan Kristus menjadi redup di mata kita. Maka Allah memanggil kita untuk kembali sadar bahwa yang terpenting, yang termulia, adalah Kristus, dan pengenalan kita akan Kristus jauh lebih berharga dari semua di dunia. 

Ketiga, Allah memanggil kita untuk tidak mengasihani diri dan ketakutan, tapi dengan sukacita dan berani melakukan pekerjaan baik untuk kemuliaan Allah. Penderitaan dan kesulitan yang kita hadapi sekarang memanggil kita untuk melakukan pekerjaan baik. Ada sangat banyak orang yang membutuhkan pertolongan, penghiburan, kekuatan. Setiap kita bisa melakukan sesuatu. Dan Allah memanggil kita untuk melakukannya dengan berani dan tetap bersukacita, demi kemuliaan Allah.

Keempat, banyak dari kita sudah mapan dan berada di dalam zona nyaman kita. Melalui pandemi ini Tuhan sedang melonggarkan kemapanan kita dan membuat kita keluar dari zona nyaman kita, karena ada sangat banyak perubahan dalam hidup kita. Tujuannya supaya kita terbebas melakukan sesuatu yang baru dan radikal dan membawa Injil ke tempat-tempat yang tidak terjangkau. Pandemi ini sepertinya membuat misi dunia mengalami kemunduran, tetapi sesungguhnya hanya kemunduran sesaat sebelum kemudian akan mengalami kemajuan dalam cara yang tidak terpikirkan.

Kita memang tidak tahu penyebab pasti pandemi ini. Apakah ini adalah sesuatu yang natural, alamiah terjadi di dalam dunia? Atau memang virus buatan manusia dan kemudian kelalaian manusia menyebabkan pandemi ini? Kita tidak tahu. Tetapi kita boleh yakin bahwa Allah memegang kendali. Kalau Dia mengizinkan sesuatu terjadi, Dia punya maksud dan Dia punya cara untuk membuat sesuatu itu menggenapi tujuan-Nya. 

Maka apa yang disampaikan John Piper saya kira menolong untuk kita memahami apa yang mungkin sedang Allah lakukan. Dia mungkin sedang membangunkan kita untuk tidak nyaman dengan dunia ini tapi bersiap menyambut kedatangan Kristus, untuk melihat kembali kemuliaan Kristus dan bukan dunia, melakukan pekerjaan baik yang Dia inginkan, dan menggenapi misi Allah dalam dunia ini. Atau ada hal2 yang Allah ingin kita bertobat. Allah mungkin sedang melakukan itu. 

Alangkah malangnya, kalau setelah semua penderitaan dalam pandemi ini, kita tidak belajar apa2, tidak berubah, dan tidak melakuan apa2. Kita menyia2kan penderitaan yang kita alami. 

John Piper kemudian menutup bukunya dengan sebuah doa. Saya akan bacakan dalam terjemahan yang saya buat. Biarlah ini juga menjadi doa kita: 

Bapa, di momen terbaik kami, oleh anugerah-Mu, kami tidak tertidur di dalam Getsemani. 
Kami bangun dan kami mendengarkan doa Anak-Mu. 
Yesus tahu, jauh di dalam Dia tahu, bahwa Dia harus menderita. 
Tetapi di dalam kemanusiaan-Nya yang sempurna, Ia berseru, “jikalau boleh, biarlah cawan ini lalu.”

Dengan cara yang sama, kami juga merasakan, jauh di dalam, bahwa pandemi ini ditetapkan, di dalam hikmat-Mu, untuk tujuan-tujuan yang baik dan perlu. 
Kami juga harus menderita. Anak-Mu tidak berdosa. Kami berdosa. 
Tetapi bersama dengan Yesus, di dalam kemanusiaan kami yang tidak sempurna ini, kami juga berseru, “jikalah boleh, biarlah cawan ini lalu.” 
Bersegeralah, ya Tuhan, melakukan pekerjaan keadilan dan kemurahan yang ingin Engkau lakukan. Jangan lupakan tangisan orang-orang yang menderita. Karuniakanlah pemulihan. Karuniakanlah kesembuhan. Kami berdoa, bebaskanlah kami – ciptaan-Mu yang malang dan tak berdaya ini – dari kesengsaraan ini.

Tetapi jangan biarkan penderitaan dan duka kami sia-sia, ya Tuhan. Murnikanlah umat-Mu dari ketidakberdayaan terikat dengan materialisme yang kosong dan dari hiburan yang tanpa Kristus. Biarlah kami tidak berselera terhadap umpan dari Setan. Potonglah dari kami akar-akar dan sisa kesombongan dan kebencian dan jalan-jalan kami yang tidak benar. 

Karuniakanlah kepada kami kapasitas untuk membenci sikap kami yang meremehkan kemuliaan-Mu.
Bukalah mata hati kami untuk melihat dan mencicipi keindahan Kristus. 
Condongkanlah hati kami kepada firman-Mu, Anak-Mu, dan jalan-Mu. 
Penuhilah kami dengan keberanian yang penuh belas kasihan. 
Nyatakanlah nama-Mu melalui pelayanan umat-Mu. 
Ulurkanlah tangan-Mu dalam kebangunan besar demi dunia sedang binasa ini. 
Janganlah kalimat yang mengerikan di kitab Wahyu “Tetapi mereka tidak bertobat” berlaku untuk generasi ini.

Sebagaimana Engkau telah melukai tubuh, sekarang pukullah jiwa yang tertidur. 
Jangan biarkan mereka tetap tertidur di dalam kegelapan kecongkakan dan ketidakpercayaan. 
Di dalam kemurahan-Mu yang besar, katakanlah kepada tulang-tulang ini, “Hiduplah!” 
Bawalah hati dan hidup jutaan orang sesuai dengan kemuliaan Kristus yang tidak terbatas. 

Dalam nama Yesus, amin. 

Kiranya Tuhan menguatkan iman setiap kita. Kiranya Tuhan mengasihani kita. Tapi mari jangan sia-siakan pandemi ini, jangan sia-siakan penderitaan kita. Don’t waste your suffering! Biarlah ada sesuatu yang terjadi di dalam diri kita. Tuhan memberkati.