Di dalam kuliah dengan Prof. Tan Kim Huat, muncul 1 ayat yang membuat saya kaget, Filemon 5. Di dalam bahasa Yunani, ayat itu bisa diterjemahkan begini (perhatikan urutannya):
"Because I hear about your love and your faith which you have toward the Lord Jesus and to all the saints"
Di dalam bahasa Inggris tidak ada masalah yang jelas terlihat (walaupun sebenarnya ada). Tetapi di dalam bahasa Yunani masalahnya segera terlihat. Kata yang diterjemahkan sebagai "which" di dalam bahasa Yunani berbentuk singular. Padahal Paulus mengatakan "your love" dan "your faith", ada dua. Artinya hanya satu yang ditujukan "toward the Lord Jesus and to all the saints" yaitu "faith". Paulus mendengar tentang kasih Filemon dan tentang iman Filemon kepada Tuhan Yesus dan semua orang kudus.
Ini sulit diterima oleh banyak orang karena bagaimana kita beriman kepada Yesus dan semua orang kudus? Beriman kepada Yesus ok, tapi kepada semua orang kudus? Ini mengganggu doktrin kita.
Menarik sekali bahwa kebingungan ini bukan hanya dialami oleh kita tapi bahkan oleh orang-orang Kristen di masa lalu. Di dalam Codex Bezae (dari abad V) dan beberapa naskah salinan Alkitab yang belakangan, urutan kalimatnya dibalik menjadi: "I hear about your faith and your love which you have toward the Lord Jesus and to all the saints" Perfect! Dengan urutan begini maka tidak ada masalah. Paulus mendengar tentang iman Filemon dan tentang kasihnya (bukan imannya) kepada Yesus dan kepada semua orang kudus. Tapi naskah-naskah yang lebih kuno, bukti-bukti yang ada menunjukkan bahwa itu salah.
Yang mengejutkan saya adalah NIV sebagai versi Alkitab yang paling banyak dipakai di kalangan Injili (termasuk di Indonesia) memberikan solusi yang lebih kreatif. Mereka menuliskannya begini: "I hear about your faith in the Lord Jesus and your love for all the saints". Brilian! Mereka pisahkan: "iman kepada Yesus" dan "kasih kepada semua orang kudus". Secara doktrin tepat, iman ya kepada Yesus, kepada orang kudus bukan iman tapi kasih.
Tapi yang menyedihkan saya adalah terjemahan itu tidak setia dengan Alkitab! Naskah Yunani mana yang mereka pakai sehingga mereka berani menterjemahkannya begitu?
Dan saya membuka Alkitab bahasa Indonesia (LAI), ternyata.... terjemahannya sama seperti NIV (hanya dibalik lagi): "aku mendengar tentang kasihmu kepada semua orang kudus dan tentang imanmu kepada Tuhan Yesus".
Mungkin sebagian ada yang merasa "ah, hal kecil begini kok diperdebatkan". Betul, ini hal kecil dalam arti tidak akan mengubah apapun tentang kebenaran Kristen. Tapi bagi saya ini hal besar dalam arti ada prinsip yang sangat penting di balik ini: kesetiaan kepada Firman Tuhan.
Argumen dari Douglas Moo dalam PNTC: The Letters to the Colossians and to Philemon bahwa karena Paulus biasanya bicara tentang "iman kepada Yesus" dan "kasih kepada orang kudus" (Kol 1:4, Ef 1:15) maka disini Paulus juga bermaksud seperti itu, tidak bisa diterima. Paulus bisa berbicara dengan maksud dan kalimat yang lain di setiap suratnya. Demikian pula dengan usaha Douglas Moo untuk membuat ayat ini berbentuk kiastik A-B-B'-A' terlalu dipaksakan. Pertanyaannya tetaplah: apa yang dikatakan oleh Alkitab?
Bagaimanapun sulitnya mengerti kalimat Paulus, tapi pertama, terima dulu apa yang dikatakan oleh Alkitab. Istilah "iman" (pistis) bisa berarti faithfulness, kesetiaan. Maka ayat ini bisa berarti Paulus mendengar tentang kasih Filemon dan tentang iman (pistis) Filemon kepada Yesus dan kesetiaan (pistis) Filemon kepada semua orang kudus (orang percaya). Mungkin ada tafsiran lain yang lebih baik. Tapi pada intinya, terima dulu kesaksian Alkitab baru kita renungkan maksudnya.
Kesedihan saya adalah mengapa orang Kristen, orang Injili yang seringkali menyatakan diri setia kepada Firman Tuhan, ternyata lebih setia pada doktrinnya daripada kesaksian Alkitab sendiri?