sedang menulis thesis. Dia seorang sejarahwan Kristen, ahli Perjanjian Baru, dan menulis disertasi yang sangat bagus (walaupun saya tidak seluruhnya setuju dengan kesimpulan dia).
Belakangan saya baru tahu bahwa ternyata dia terkenal di antara komunitas Kristen di Australia. Dia bukan hanya scholar tapi juga ‘selebriti’ presenter televisi dan menulis buku yang juga populer. Buku ini adalah salah satunya.
Judul asli buku ini adalah Investigating Jesus. Di Indonesia diberi judul Menyelidiki Kesejarahan Yesus. Buku ini secara format bisa dikategorikan buku populer karena banyaknya foto dan lukisan di dalamnya. Tetapi isi buku ini sebetulnya tidak terlalu sederhana. Dickson mencoba menjelaskan bagaimana menilai kesejarahan kehidupan Yesus. Apakah Yesus betul-betul pernah ada sebagai manusia? Bagaimana menilai bukti-bukti yang ada? Apakah dokumen Perjanjian Baru bisa dipercaya?
Dickson membahas sejarah pencarian terhadap Yesus dari masa awal sampai sekarang ini. Bagaimana Yesus dan kesejarahannya dipandang dari perspektif berbagai zaman? Lalu dia membahas mengenai berbagai sumber untuk mengetahui tentang Yesus dari Injil Gnostik, dokumen-dokumen non Kristen lainnya dan dari Perjanjian Baru. Apa yang dia bahas seperti meringkaskan banyak hal yang berkaitan dengan studi Perjanjian Baru.
Sepanjang buku ini, Dickson mencoba memberikan argumennya bukan dari sisi iman
tapi dari sisi sejarah. Dia mengajak kita berpikir secara logis dengan didukung bukti dan pendapat para ahli. Dan dia berkesimpulan bahwa inilah elemen-elemen inti kehidupan Yesus yang telah diketahui:
seorang guru (dan menurut laporan) penyembuh dari Galilea yang bernama Yesus pernah memproklamasikan kedatangan Kerajaan Allah, minum anggur dan makan bersama “para pendosa”, memilih dua belas rasul, bersitegang dengan pemuka-pemuka agama, mencela bait Allah di Yerusalem, dan menderita sampai mati di kayu salib Romawi; yang sesaat setelah-Nya para pengikut-Nya menyatakan bahwa mereka telah melihat-Nya bangkit kembali, mengumumkan bahwa ialah Sang Mesias yang lama ditunggu itu, dan berusaha semampu mereka untuk memelihata dan menyebarkan (awalnya secara lisan, kemudian dalam tulisan) kisah kehidupan tuan mereka yang layak dikenang.