Di awal bulan Oktober saya menulis tentang membaca
ulang Alkitab dengan menggunakan Parallel Bible NASB-The Message. Hari ini
saya baru menyelesaikan kitab Kejadian. And I love this book so much –
Genesis!!!
Kitab Kejadian selalu menarik dan menyenangkan untuk dibaca. Bukan hanya
karena cerita-cerita di dalamnya memberitahu kita cara pandang Tuhan akan
terjadinya dunia, masuknya dosa ke dalam hidup manusia, penyebaran dosa dan air
bah, lalu kisah tentang para patriarkh Israel: Abraham-Ishak-Yakub dengan segala
intrik-intrik di dalamnya, dan akhirnya kisah tentang Yusuf yang sangat panjang
(14 pasal!). Tetapi, juga karena penulisnya sangat.. sangat.. mahir
menceritakannya.
Ada satu pengalaman unik ketika membaca kitab ini. Waktu sampai pada kisah
tentang Yusuf bertemu dengan saudara-saudaranya, tiba-tiba saya menangis
terharu, padahal lagi di perpustakaan!!! (untung nggak ada yang lihat) :-)
Beberapa hal yang mungkin menolong saya membaca kitab Kejadian: Pertama, saya
membaca kitab ini sambil kadang membayangkan secara visual. Mungkin beberapa
film Alkitab yang pernah saya tonton menolong untuk itu :-) Kedua, kali ini saya membacanya
dengan Parallel Bible NASB-The Message. NASB adalah versi terjemahan Alkitab
yang cenderung literal (saya menyukai terjemahan ini) dan The Message adalah
terjemahan dalam bentuk parafrase. Kombinasi ini membuat saya kadang memperhatikan
hal-hal yang dulu tidak pernah saya perhatikan. Kalimat-kalimat dalam The
Message kadang memberikan nuansa tersendiri.
Dua kesan terbesar yang saya dapat ketika membaca ulang kitab Kejadian:
Betapa dahsyatnya dan betapa besar kasihnya Tuhan!
Kejadian 1-11 adalah bagian yang menceritakan primeval history. Di
sana saya merenungkan lagi siapa manusia di hadapan Tuhan. Tuhan yang besar
bukan hanya menciptakan kita tetapi juga menyediakan semua yang kita butuhkan
dan mengasihi kita, tetapi kemudian kita khianati dan kita lawan. Dengan sangat
mudah Dia bisa menghancurkan seluruh dunia atau meninggalkannya. Tetapi – we
will never know why - Dia memilih untuk terus memelihara kelangsungan dunia
dan manusia, dan karena itulah Dia harus terus menanggung beban melihat dosa
manusia dan dilawan oleh manusia.
Kejadian 12-50 menceritakan bagaimana Allah mulai menenun keselamatan bagi
manusia lewat satu orang: Abraham. Bagaimana kemudian Tuhan ikut campur dalam
hidup manusia, di satu sisi membiarkan berbagai dinamika (termasuk dosa) terus
terjadi, di sisi lain tangan-Nya tidak pernah lepas menopang dan mengarahkan.
Tuhan, seperti orang yang sedang berjalan di atas tali, begitu beresiko, tetapi
tak pernah jatuh! Allah mengambil resiko besar karena rencana-Nya ditaruh di
atas pundak manusia yang lemah, tetapi Allah tak pernah dan tak akan gagal.
This is the story of the world and humanity. This is the story of God’s
people.
This is His story. How great Thou art!