Sebagian orang menyebut “kemampuan” ini sebagai indra ke-enam atau “the sixth sense”. Sebagian orang lagi menyebutnya dengan istilah “Indigo”. Apapun sebutannya, yang ingin saya bahas adalah “kemampuan” untuk melihat alam roh itu.
Beberapa kali saya pernah bertemu dan mendengar langsung cerita dari orang-orang yang “memiliki kemampuan” ini. Cerita-cerita mereka menolong saya untuk berpikir apa sebenarnya yang terjadi. Maka saya pikir sudah waktunya saya menulis sesuatu yang paling tidak bisa menolong memberikan sedikit guideline.
Berikut ini beberapa cerita yang pernah saya dengar (detil cerita saya samarkan):
1. Pada waktu usia pemuda, A tiba-tiba mulai melihat setan. Dia bisa menggambarkan penampilan setan-setan itu, yang katanya bermacam-macam. Mereka tidak mengganggu dia, hanya lewat saja di dekat dia. Dia juga tidak berbuat apa-apa selain memperhatikan dengan ketakutan. Berkali-kali dia berdoa minta supaya setan-setan itu pergi daripadanya. Dia juga menceritakan soal ini ke teman-temannya dan pendeta, dan mereka juga mendoakan dia. Tetapi kenyataannya dia tetap bisa melihat setan-setan itu. Lama kelamaan bahkan semakin aneh. Ketika pagi hari dia bersaat teduh, dia mendengar anjing melolong di depan rumahnya dengan lolongan yang keras, menyayat hati dan terus menerus, padahal tidak ada anjing di depan rumahnya. Setiap kali dia berdoa lolongan itu terdengar, tetapi setiap kali dia berhenti berdoa lolongan itu pun berhenti. Akhirnya dia berhenti berdoa, saat teduh, dan baca Alkitab. Dia tetap pergi ke gereja tapi semua menjadi hambar. Bertahun-tahun seperti itu. Saya tidak tahu apa yang terjadi kemudian tetapi belakangan saya dengar dia malah berkomunikasi dengan setan-setan itu.
2. Entah sejak kapan B mulai bisa melihat setan. Khususnya waktu di rumah duka atau di kuburan, dia akan melihat banyak sekali di sana. Ketika pulang, apa yang dilihatnya itu akan sangat mengganggu dia. Itu sebabnya sebisa mungkin dia menghindar untuk pergi ke tempat-tempat seperti itu. Dia berdoa dan didoakan, tetapi semua tetap sama saja. Akhirnya dia memilih untuk cuek. Dia belajar untuk tidak mempedulikan setan-setan itu. Dia tidak mau memperhatikan, tidak mau melihat, apalagi bicara dengan setan-setan itu. Dia total membiarkan saja. Lama kelamaan, walaupun dia masih bisa melihat, kehadiran setan-setan itu makin tidak mengganggu bagi dia. Mereka terlihat dari jauh, tidak melihat dia, dan dia juga tidak mau melihat mereka. Hidupnya normal dan relatif tidak terganggu dengan semua itu.
3. Ketika C masuk ke suatu tempat yang katanya ada setan, dia akan sangat merasakan itu dan seperti diterpa oleh sebuah kekuatan. Tiap kali dia merasakan itu, dia tahu ada setan. Dia jarang melihat langsung. Tetapi dia bisa merasakan dengan sangat kuat ada setan, bahkan berapa jumlahnya! Setiap kali merasakan itu, dia merinding ketakutan. Dia tidak pernah menggunakan “kemampuan”nya itu kecuali untuk menilai apakah di suatu tempat ada setan atau tidak.
Ada beberapa cerita lagi yang saya dengar, tapi kira-kira mirip dengan semua kisah di atas.
Apa yang terjadi sebetulnya? Betulkah mereka melihat alam roh? Mengapa mereka bisa melihatnya sementara orang lain tidak? Bagi orang Kristen, apakah itu karunia dari Tuhan? Bagaimana kita, atau mereka, menyikapi "kemampuan" ini? Apa yang harus mereka lakukan?
Saya harus mulai dengan mengatakan bahwa dunia roh selamanya adalah misteri bagi kita yang masih hidup di dunia. Banyak hal tidak bisa kita jelaskan karena Alkitab juga tidak banyak bicara soal ini. Satu hal yang selalu ditekankan Alkitab adalah dunia roh hanya terdiri dari dua macam: Tuhan (dan malaikatnya) dan Iblis (dan pengikutnya) yang selalu di bawah otoritas Tuhan. Tetapi, bukan berarti kita sama sekali blank. Maka berikut ini adalah jawaban atas pertanyaan-pertanyaan di atas yang saya pikirkan berdasarkan apa yang saya dengar (yang terbatas sekali) dan berdasarkan pengertian saya akan Alkitab:
Pertama, betulkah mereka melihat alam roh?
Kesamaan dalam cerita-cerita di atas adalah roh yang dilihat selalu adalah setan (dengan berbagai rupa yang menakutkan) atau roh orang mati, dan bukan malaikat. Kesamaan lainnya adalah ketiga orang itu adalah orang berpendidikan, normal secara kejiwaan, dan orang Kristen. Saya mengenal mereka cukup lama dan tahu bahwa mereka tidak berbohong dan tidak berhalusinasi. Maka jawabannya adalah “Ya, mereka betul melihat alam roh."
Kedua, mengapa mereka bisa melihatnya sementara orang lain tidak?
Setan adalah roh dan roh tidak terlihat oleh mata fisik kita. Tetapi, mengapa mereka bisa melihatnya? Jawabannya hanya dua macam: Tuhan yang memperlihatkan setan-setan itu kepada mereka atau setan-setan itu yang sengaja memilih untuk memperlihatkan diri kepada mereka. Saya cenderung berpikir jawabannya adalah yang kedua, dan tanpa alasan yang kita mengerti, Tuhan mengizinkan itu terjadi.
Tidak ada yang terlalu istimewa sebetulnya. Setan bisa berusaha menjatuhkan orang-orang tertentu dengan cara yang khusus. Ingat kisah Simon Petrus? Yesus berkata: “Simon, Simon, lihat, Iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti gandum” (Luk 22:31). Iblis memilih Simon dan menuntut izin Tuhan untuk menghajar Simon. Tuhan bisa izinkan dan bisa tidak. Tetapi, dengan alasan yang kita tidak mengerti, Tuhan memutuskan untuk mengizinkan. Simon bisa jatuh dan bisa tidak. Yesus memperingatkan Simon Petrus dan Dia izinkan Iblis untuk menghajar Simon, lalu hasilnya Simon jatuh. Apakah kalau begitu Tuhan kalah? Tidak. Yesus sudah tahu bahwa Simon akan jatuh. Tetapi Yesus akan menjaga supaya iman Simon tidak gugur dan Dia akan membawa Simon insaf kembali lalu memakai Simon untuk menguatkan saudara-saudara yang lain.Yesus berkata, “Aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu” (Luk 22:32).
Menurut saya, mereka yang melihat alam roh ini adalah orang-orang yang secara khusus ingin dijatuhkan setan dengan cara dia menampakkan diri kepada mereka. Tidak ada yang istimewa juga dengan hal itu. Kita semua pernah dipilih oleh setan untuk menjadi targetnya, dengan berbagai cara. Tetapi orang-orang itu ditargetkan untuk dijatuhkan dengan cara setan memperlihatkan diri kepada mereka. Maka pertanyaannya bukan mengapa tetapi bagaimana supaya mereka tidak jatuh?
Ketiga, apakah itu adalah karunia dari Tuhan?
Karunia adalah sesuatu yang berguna untuk membangun hubungan kita dengan Tuhan, dan bahkan lebih tepatnya untuk pembangunan seluruh tubuh Kristus. Dari semua cerita yang saya dengar, “kemampuan” ini lebih bersifat menipu/mengganggu daripada berguna. Jangankan untuk pembangunan tubuh Kristus, bahkan untuk diri sendiripun "kemampuan" ini merusak. Akhirnya A menjauh dari Tuhan dan sekarang dia bahkan memberikan “nasihat” kepada orang lain sebagai “orang pandai”. B ketakutan dan selalu terganggu perasaannya ketika dia memperhatikan setan-setan itu. C mulai bergantung pada “kemampuan”nya dan cenderung bisa ditipu. Ada satu cerita lagi yang tidak saya dengar langsung, orang itu sering menerima bisikan akan apa yang akan terjadi, sehingga semakin lama semakin bergantung kepada bisikan itu.
Perhatikan polanya. Lama kelamaan mereka akan makin tidak bergantung kepada Tuhan. Waktu tidak bergantung kepada Tuhan, mereka bergantung kepada siapa? Maka saya kira jawabannya adalah “Ini bukan karunia dari Tuhan”.
Keempat, bagaimana sebaiknya mereka menyikapi “kemampuan” ini?
Lagi-lagi, dari cerita yang saya dengar, umumnya mereka tidak diganggu oleh setan-setan itu (kecuali A yang anjing melolong ketika dia bersaat teduh). Setan-setan itu hanya menampakkan diri dan lewat di depan mereka. Mereka juga tidak diajak bicara awalnya. Tetapi semakin mereka memperhatikan setan-setan itu, kesadaran akan kehadiran setan-setan itu semakin kuat. Sebaliknya, seperti B, semakin dia tidak memperhatikan setan-setan itu maka semakin dia tidak terganggu.
Saya kira itulah yang sebaiknya dilakukan: Cuekin! Jangan pernah pakai “kemampuan” itu. Itu bukan kemampuan tapi godaan setan. Jangan pernah bergantung padanya untuk menilai sesuatu. Jangan percaya ketika dibisiki/diperlihatkan apapun juga. Jangan perhatikan, jangan cari, apalagi bicara dengan setan-setan itu. In short: Cuekin!
Apa tujuan setan melakukan itu? Setan tidak kreatif, maka tujuannya selalu bisa ditebak dengan mudah. Kalau itu betul dari setan, maka tujuannya selalu hanya untuk menipu manusia, membuat manusia bergantung kepadanya, dan ujungnya adalah menjauhkan manusia dari Tuhan. That’s it! Maka cuekin aja.
Saya pernah bertemu dengan seorang ibu yang bercerita tentang anaknya yang bisa melihat setan. Anak itu kadang ketakutan karena melihat “tante” atau “nenek”. Kadang dia menunjuk ke atas lemari, kadang dia terlihat seperti mengusir, bahkan kadang dia berbicara sendiri. Pertanyaan ibu itu sederhana, apa yang harus dilakukan? Prinsipnya sama seperti kepada orang dewasa, ajarkan dia untuk cuekin, jangan pedulikan apalagi berkomunikasi dengan roh itu. Sebaliknya, ajarkan terus dia bahwa Tuhan juga adalah roh, bahkan penguasa dari semua alam roh termasuk setan. Ajarkan dia untuk berdoa ketika diganggu. Ajarkan dia untuk tidak takut dan percaya bahwa Tuhan lebih besar dari semuanya. Ajarkan dia bahwa Tuhan tidak mau dia peduli dengan roh itu, sebaliknya Tuhan mau bicara dengan dia melalui Alkitab dan doa. Doakan sungguh-sungguh supaya di dalam anugrah-Nya, Tuhan menjaga anak itu. Tuhan tidak akan tinggal diam, Dia tahu bagaimana menjaga kita sekalipun kita digocoh oleh setan, tetapi kadang kita yang bodoh dan membiarkan diri ditipu oleh setan. Itu masalahnya.
Satu hal lagi, jangan pernah pergi ke "orang pintar". Ingat bahwa tidak ada "black magic" dan "white magic". Yang ada hanyalah kuasa Tuhan dan kuasa setan. Dengan pergi ke "orang pintar", kita jatuh ke dalam dosa dan tujuan setan tercapai.
Saya harap apa yang saya tulis ini bisa sedikit menolong anda yang bergumul dengan masalah-masalah ini. Bagi teman-teman yang kisahnya saya pakai di atas dan kebetulan membaca tulisan ini, saya mengucapkan terima kasih karena rela berbagi cerita dengan saya. Saya berdoa supaya Tuhan terus menguatkan kalian.
Saya ingin menutup dengan mengulang apa yang saya tulis di atas, "Satu hal yang selalu ditekankan Alkitab adalah dunia roh hanya terdiri dari dua macam: Tuhan (dan malaikatnya) dan Iblis (dan pengikutnya) yang selalu ditempatkan di bawah otoritas Tuhan." Itu sebabnya menonton film horor membuat kita ketakutan karena setan dipresentasikan begitu maha kuasa dan tidak terkendali. Perspektifnya salah! Itu bukan ajaran Alkitab! Sebaliknya ketika membaca tentang setan di Alkitab tidak pernah membuat kita merinding ketakutan kepadanya karena disana kita melihat setan dalam perspektif yang sebenarnya: Selalu harus tunduk di bawah kuasa Allah kita yang maha besar.