Penulisan disertasi berjalan sangat lambat, jauh lebih lambat dari yang saya harapkan. Sistem studi mandiri seperti ini (tanpa kelas, tanpa target resmi dari sekolah, tanpa dikejar supervisor) menuntut disiplin pribadi yang sangat kuat – dan sayangnya saya sangat tidak kuat :-(
Saya menetapkan sendiri target kapan harus selesai sampai mana; dan menurut target itu saya sudah ketinggalan sekitar 3-4 bulan. #tariknapaspanjang
Hari ini saya baru bertemu dengan supervisor saya mendiskusikan Bab 3 dari disertasi saya. Di dalam Bab 3 ini saya membahas argumentasi Paulus dalam surat Galatia dan bagaimana konsep ethics of Spirit berfungsi di dalamnya. Seperti biasa, setelah bertemu supervisor, semangat saya kembali tinggi. Dia selalu encouraging dan bisa menemukan yang baik dari tulisan saya yang kurang baik.
Cukup banyak revisi yang harus saya lakukan. Saya berharap bisa menyelesaikan revisi Bab 3 ini dan kembali menyerahkannya kepada dia sekitar 3-4 minggu lagi.
Berita baiknya adalah disertasi saya makin jelas arahnya. Saya makin melihat “titik terang di ujung lorong gelap.” Tetapi, perjalanan ke sana masih sangat panjang. Butuh tenaga ekstra dan konsentrasi supeerrr ekstra. Mungkin di waktu ke depan saya harus lebih “mengisolasi” diri dibanding sebelumnya.
Di tengah seringnya muncul rasa frustasi, saya mengingatkan diri bahwa saya studi karena Tuhan dan untuk Tuhan. So help me God.