Salah satu sukacita besar yang saya alami dengan menjadi seorang pendeta adalah ketika melakukan baptisan. Hati saya selalu sangat bersyukur dan terharu melihat orang-orang yang memberi diri untuk dibaptis.
Saya tahu hidup Kristen tidak akan mudah. Mereka yang dibaptis tidak akan luput dari ujian dan pencobaan. Bahkan mereka pasti akan mengalami banyak jatuh bangun. Hidup sebagai anak Tuhan di tengah dunia yang membenci Tuhan pastilah tidak mudah. Hidup sebagai anak Tuhan di tengah dunia dimana kuasa kegelapan mengintai pastilah sulit. Memulai hidup baru setelah sekian lama berada di hidup yang lama pastilah berat.
Tetapi, baptisan adalah peristiwa sukacita. Bagi Martin Luther, itu seperti mengenakan “cincin kawin.” Baptisan adalah saat dimana kita menyatakan “sumpah setia” kita kepada Tuhan, di hadapan Tuhan dan semua orang. Itulah juga saat dimana kita dimeteraikan oleh Tuhan sebagai milik Kristus. Oh, how wonderful event it is!
Bulan Juli sampai November tahun ini saya ikut membimbing kelas katekisasi dewasa di GKY Green Ville. Hari minggu lalu, ada 58 orang yang menerima baptisan dewasa/sidi (27 di antaranya dari kelas katekisasi remaja) dan 8 orang yang atestasi (pindah keanggotaan gereja) ke GKY Green Ville.
Walaupun kali ini bukan saya yang melayani baptisan/sidi, tapi selama 4 bulan beberapa kali mengajar mereka, Retreat bersama mereka, sering chat dan rapat mengenai mereka, membuat saya merasa took a small part in their journey. I'm happy for them.
Saya juga bersukacita melihat keluarga iman yang terbentuk di gereja. Bukan hanya keluarga dari mereka yang menerima baptisan/sidi yang datang dan bersukacita. Para mentor kelompok di kelas katekisasi dewasa juga sengaja datang, ikut mendoakan, dan memberikan selamat. Para pembimbing remaja dan anak-anak remaja juga ikut datang menyambut teman-temannya yang menerima baptisan/sidi. I really thank God for that.
Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia. Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur. (Kolose 2:6-7)