"...Kedua perempuan itu mengirim kabar kepada Yesus: "Tuhan, dia yang Engkau kasihi, sakit... Yesus memang mengasihi Marta dan kakaknya dan Lazarus. Namun setelah didengarnya, bahwa Lazarus sakit, Ia sengaja tinggal dua hari lagi di tempat, dimana Ia berada" (Yoh 11:3, 5-6)
Kita tahu kisah ini. Ketika Yesus mendengar berita tentang Lazarus dari Betania, Ia sengaja tinggal dua hari lagi dan baru berangkat Betania. Dan apa yang terjadi? Lazarus sudah mati. Biasanya orang melihat kisah ini sebagai kesengajaan Yesus, menunggu Lazarus mati, untuk kemudian membangkitkannya. Penundaan Yesus menyebabkan Lazarus mati dulu sebelum Yesus tiba. Tetapi bukan itu kisahnya.
Yesus tinggal dua hari lagi di tempat dimana Dia berada baru kemudian berangkat, tetapi pada waktu tiba di Betania, Lazarus sudah empat hari meninggal.
Ada beberapa kemungkinan:
1. Jarak antara Betania dan tempat Yesus berada adalah empat hari perjalanan. Setelah pembawa berita itu sampai kepada Yesus, Yesus tinggal dua hari lagi dan tepat ketika Yesus akan berangkat Lazarus pun meninggal. Maka setelah Yesus berjalan empat hari ke Betania, Lazarus sudah empat hari meninggal.
2. Jarak antara Betania dan tempat Yesus berada adalah dua hari perjalanan. Maka tepat saat pembawa berita itu sampai kepada Yesus, Lazarus pun meninggal. Maka Yesus tunggu dua hari lagi, lalu berjalan dua hari lagi, dan ketika sampai di Betania, Lazarus sudah empat hari meninggal.
3. Jarak antara Betania dan tempat Yesus berada adalah satu hari perjalanan. Maka tepat ketika pembawa berita itu baru berangkat, Lazarus meninggal. Ketika dia sampai kepada Yesus, Lazarus sudah satu hari meninggal. Yesus tinggal dua hari lagi dan berjalan 1 hari lagi, maka pada waktu sampai di Betania, Lazarus sudah empat hari meninggal.
Kemungkinan manapun, bukan penundaan Yesus yang menyebabkan Lazarus meninggal. Karena sekalipun Yesus langsung berangkat setelah menerima berita, Lazarus tetap sudah meninggal ketika Yesus sampai di Betania.
Lalu untuk apa Yesus tinggal dua hari lagi?
Biasanya orang yang meninggal dikubur pada hari yang sama. Empat hari sudah Lazarus berada di dalam kubur, tubuhnya pasti sudah mulai membusuk. Tidak akan ada keraguan bahwa dia sungguh-sungguh meninggal.
Rodney Whitacre mengutip sebuah teks Yahudi yang mengutip tulisan dari abad ke-3 yang mengatakan bahwa para peratap harus terus datang ke kubur selama tiga hari karena orang yang meninggal masih terus ada di situ. Jiwa akan terus ada disitu dan berpikir untuk kembali ke tubuh, tetapi ketika melihat tubuh yang mulai rusak, jiwa pergi dan mengabaikan tubuh. Itu kepercayaan orang Yahudi. Maka tangisan akan memuncak pada hari ketiga karena itu adalah hari terakhir orang yang meninggal itu hadir disana. Maka ketika Lazarus disebutkan sudah empat hari meninggal, ini menambah dramatis mukjizat yang akan dilakukan Yesus. Lazarus sungguh sudah mati, tubuhnya sudah membusuk dan bahkan tidak ada orang Yahudi yang bisa berkata bahwa jiwanya masih di situ! Di tengah segala ketidak-mungkinan, Yesus membangkitkan Lazarus!
Kita tidak tahu persis mengapa Yesus tinggal dua hari lagi sebelum berangkat, kita hanya bisa menduga. Tetapi satu hal yang kita tahu, seperti yang dikatakan Whitacre "His delay leads to a greater blessing." Penundaan Yesus, memimpin kepada berkat yang lebih besar, bagi Lazarus, bagi Maria dan Marta, dan bagi orang-orang Yahudi yang hadir di situ atau mendengar kisah itu.