Saya pernah menulis artikel tentang kekecewaan pada gereja (bisa dilihat di sini) lebih dari 3 tahun yang lalu. Di dalamnya saya menulis tentang berbagai alasan yang menyebabkan orang bisa kecewa pada gereja atau meninggalkan gereja dan saya mengajak supaya kita jangan melakukannya. Saya baru membacanya lagi dan saya masih setuju dengan apa yang saya tulis 3 tahun lalu itu.
Saya tahu 'dapur'nya gereja. Saya tahu dosa, kedegilan, politik salah, dan berbagai kerumitan lain di dalam gereja. Tapi saya tetap sangat mencintai gereja.
Bagaimana kita boleh tidak mencintai apa yang Tuhan cintai? Yesus berkata, "... Aku akan mendirikan jemaat-Ku (I will build my church) dan alam maut tidak akan menguasainya" (Mat 16:18). Dia mati di kayu salib untuk mendirikan gereja itu dan melepaskannya dari alam maut. Dia mati untuk orang-orang yang adalah bagian dari gerejaNya. Mungkinkah kita boleh tidak mencintai gerejaNya?
Tuhan memanggil kita melayani Dia di berbagai bidang, bisa di sekolah, lembaga pelayanan, ladang misi, dunia bisnis, pekerjaan sosial, pemerintahan, dll. Tapi kemanapun orang Kristen melayani, dia pasti menjadi bagian dari gereja lokal. Gereja lokal menaungi 'gereja-gereja individu', yaitu anak-anak Tuhan (masih ingat lagu "aku gereja.. kamu gereja.."?). Bagaimanapun banyaknya kesalahan gereja, tapi gereja terus membentuk rantai yang tidak pernah putus sepanjang sejarah, sambung menyambung dipakai Tuhan di dalam dunia ini. Ada gereja yang akhirnya ditinggalkan Tuhan, menjadi mati, tapi selalu ada lagi yang bangkit, dan rantai itu tidak pernah putus.
Saya banyak bergumul dengan kehidupan gereja dan kadang dibuat sedih karenanya. Para pemimpin gereja sungguh harus bertobat! Saya juga! Tapi mari tetap mencintai gereja, baik gereja lokal maupun 'gereja-gereja individu' di dalamnya. Cintailah gereja sebagaimana Tuhan mencintainya dan mencintai kita di dalamnya.