(Saya pernah menulis artikel ini di dalam bahasa Inggris di sini. Saya pikir sebaiknya ini saya terjemahkan dalam bahasa Indonesia saja)
Kis 18 dimulai dengan kalimat: "Kemudian Paulus meninggalkan Atena, lalu pergi ke Korintus." Dari Atena, Paulus pergi ke Korintus, dan Lukas tidak menceritakan bagaimana kondisi Paulus. Tetapi di dalam surat 1 Korintus, Paulus menceritakan apa yang dia rasakan waktu dia tiba di Korintus: "Aku juga telah datang kepadamu dalam kelemahan dan dengan sangat takut dan gentar." Kenapa? Beberapa penafsir Alkitab mengatakan bahwa mungkin pelayanan Paulus di Atena gagal. Dan itu sebabnya Paulus pergi ke Korintus dengan perasaan yang masih kacau, dengan kelemahan, ketakutan dan gemetar (trembling). Kita tidak tahu pasti mengenai itu.
Apapun penyebabnya, tapi Paulus memberi tahu kita bahwa pada waktu ia tiba di Korintus, ia sedang sangat membutuhkan kekuatan. Paulus sangat lemah waktu itu, ketakutan dan bahkan gemetar. Bagaimana dia bisa meneruskan pelayanannya sebagai misionaris?
Sangat indah ketika Lukas kemudian memberitahu kita bagaimana Tuhan memberikan Paulus apa yang dia butuhkan, kekuatan di saat lemah:
1. Paulus bertemu dengan Akwila dan Priskila (Kis 18:2-3). Akwila dan Priskila adalah sepasang suami istri yang datang dari Roma dan pekerjaan mereka sama seperti Paulus, tukang kemah. Lukas mengatakan bahwa Paulus tinggal bersama-sama mereka dan bekerja bersama-sama mereka. Di tengah keadaan tertekan, pasti sangat menguatkan bagi Paulus bertemu dengan saudara dan saudari seiman, dan saya yakin Paulus menikmati persekutuan dengan mereka ketika ia tinggal dan bekerja bersama mereka.
2. Silas dan Timotius datang (Kis 18:5). Mereka adalah rekan sekerja Paulus yang datang dari Makedonia. Paulus pasti menikmati pertolongan dan kebersamaan dengan mereka. Tetapi Lukas juga mengatakan bahwa ketika mereka datang, Paulus dengan sepenuhnya dapat memberitakan firman. Dia tidak perlu lagi bekerja! Mungkin itu karena Silas dan Timotius membawakan bantuan bagi Paulus dari orang Kristen di Makedonia. Di dalam suratnya, Paulus pernah berterima kasih kepada orang Kristen Makedonia karena mengirim bantuan kepadanya berkali-kali ketika ia sedang membutuhkan (Fil 4:15-16) dan kali itu mungkin adalah salah satunya.
3. Buah pekerjaannya (Kis 18:7-8). Banyak orang Korintus yang mendengar khotbah Paulus menjadi percaya dan dibaptis. Sangat menguatkan bagi Paulus ketika dia tahu bahwa pekerjaannya tidak sia-sia karena dia melihat bahwa Tuhan memberkati pekerjaannya. Bagi setiap kita yang melayani, saya percaya kita tahu rasanya melihat pelayanan kita diberkati dan berbuah.
4. Penglihatan surgawi. Yesus sendiri menguatkan dia melalui penglihatan dan berkata: "Jangan takut!... Sebab Aku menyertai engkau..." (Kis 18:9-10)
Betapa baiknya Tuhan! Dia tahu apa yang dibutuhkan hamba-Nya. Sekalipun Paulus datang ke Korintus dalam kelemahan, ketakutan dan gemetar, ia sangat dikuatkan melalui banyak hal. Tidak heran Lukas kemudian menulis: "Maka tinggallah Paulus di situ selama satu tahun enam bulan dan ia mengajarkan firman Allah di tengah-tengah mereka" (Kis 18:11). Paulus mampu melanjutkan pelayanannya karena Tuhan menguatkan dan memampukan dia. Dia pasti disegarkan oleh kasih, persahabatan dan pertolongan dari orang Kristen lain. Dia dipenuhi dengan sukacita ketika melihat buah pelayanannya. Dan dia sangat tersentuh ketika Yesus sendiri sekali lagi mengkonfirmasi bahwa Dia bersama dengan Paulus terus menerus. Apa lagi yang dia butuhkan?
Saya percaya bahwa Tuhan juga memberikan kita, setiap kita yang melayani Dia, kekuatan demi kekuatan. Kalau tidak bagaimana kita bisa terus mampu melanjutkan pelayanan kita? Tuhan itu baik dan Dia tahu yang kita perlukan.
Lihatlah kekuatan dari Tuhan! Lihatlah pertolonganNya! Dan biarlah kita selalu memuji Dia karena Dia baik.