Ssstt... Natal tinggal dua hari lagi...
Kita tahu bahwa hari Natal yang dirayakan tiap tahun tidaklah berbeda dengan hari-hari lain. Tiap Minggu kita juga beribadah di gereja menyembah Tuhan yang sudah lahir, mati dan bangkit. Tiap Minggu kita juga mengingat akan kebesaran dan kasih Tuhan. Lalu apa bedanya Natal dengan minggu-minggu lain?
Kita manusia terikat oleh waktu. Kita hidup di dalam waktu. Itu sebabnya kita selalu belajar dari mengikuti ritme waktu. Hari-hari yang berharga kita peringati, seperti hari ulang tahun kita, hari pernikahan kita, atau hari baptisan kita. Untuk apa? Untuk mengajar kita beroleh hati yang bijaksana. Juga ada hari-hari yang kita pakai untuk mengingatkan kita akan sesuatu yang baik, seperti hari kasih sayang, hari guru, hari papa, hari mama, dan seterusnya. Kita perlu semua itu karena kita ini makhluk pelupa! Kita perlu semua itu untuk terus 'men-tune' ritme hidup kita yang gampang terombang-ambing ini.
Maka Tuhan juga mengajar kita melalui ritme waktu: hari Sabat menjadi hari perhentian, ada hari ibadah untuk datang kepada Tuhan dan ada hari-hari raya untuk mengingat karya Tuhan. Walaupun tiap hari kita bisa berhenti kerja, beribadah dan mengingat karya Tuhan, tapi kita perlu ada hari-hari khusus lagi untuk semua itu. Hari-hari seperti itu akan membentuk ritme hidup kita dan memberi kita kekuatan untuk hidup dengan bijaksana.
Saya kira itulah Natal. Kebaktian Natal memang tidak beda esensinya dengan kebaktian yang kita lakukan minggu demi minggu. Tapi karena ritme waktu, setiap tahun ada satu hari yang khusus kita pakai untuk mengingatkan kita akan kasih Tuhan yang Dia nyatakan pada waktu Natal. Tiap tahun, hari itu kita khususkan untuk mengingat hadiah yang Allah berikan bagi kita: Allah jadi manusia!
Natal tinggal dua hari lagi. Khususkanlah hari itu! Biarkan Roh Kudus sekali lagi menyegarkan hatimu, dengar Dia berbisik: Ssstt... Allah mengasihimu!
Selamat Natal!