Jesus has always many who love His heavenly kingdom, but few who bear His cross. He has many who desire consolation, but few who care for trial. He finds many to share His table, but few to take part in His fasting.
All desire to be happy with Him; few wish to suffer anything for Him. Many follow Him to the breaking of bread, but few to the drinking of the chalice of His passion. Many revere His miracles, few approach the shame of the Cross.
Many love Him as long as they encounter no hardship; many praise and bless Him as long as they receive some comfort from Him. But if Jesus hides Himself and leaves them for a while, they fall either into complaints or into deep dejection.
Those, on the contrary, who love Him for His own sake and not for any comfort of their own, bless Him in all trial and anguish of heart as well as in the bliss of consolation. Even if He should never give them consolation, yet they would continue to praise Him and wish always to give Him thanks. What power there is in pure love for Jesus – love that is free from all self-interest and self-love!
(Thomas a Kempis)
Jangan buru-buru membaca tulisan di atas. Bacalah lagi!
Orang Kristen seperti apakah kita?
Apakah kita HANYA mencintai Kerajaan-Nya, menginginkan penghiburan, berbagian di meja Tuhan, ATAU JUGA mau memikul salib-Nya, menerima ujian, berbagian dalam puasa-Nya?
Apakah kita HANYA menginginkan kebahagiaan bersama-Nya, ikut sampai Dia memecahkan roti, dan mengagumi mukjizat-Nya, ATAU JUGA mau menderita apapun untuk Dia, ikut sampai minum cawan penderitaan-Nya, dan mau datang pada kehinaan salib?
Apakah kita mengasihi Dia hanya selama tidak ada kesulitan? Apakah kita memuji Dia hanya selama masih menerima kenyamanan dari-Nya?
Mereka yang mengasihi Dia hanya karena Dia, dan bukan karena kenyamanan apapun untuk diri sendiri, akan memuji Dia baik dalam ujian dan kesedihan hati maupun dalam kebahagiaan penghiburan. Bahkan jika Dia tidak memberikan penghiburan, mereka akan terus memuji Dia dan bersyukur kepada-Nya.
Betapa besar kuasa di dalam kasih yang murni bagi Yesus – kasih yang bebas dari semua kepentingan diri dan mengasihi diri!
Kalau ada yang tahu lagu "Pikul Salib" (PPK 216), saya kira mungkin
syairnya diinspirasikan oleh tulisan Thomas a Kempis di atas:
Banyak yang mau masuk surga tak mau salibNya.
Banyak yang rindu pahala serta dunia.
Tak hiraukan tak hiraukan, hanya mau berkat.
Tak hiraukan tak hiraukan, hanya mau berkat.
Banyak yang mau kemuliaan tak mau yang hina.
Bila Tuhan berkati dia puji NamaNya.
Bila Tuhan minta dia, ia menolaknya.
Bila Tuhan minta dia, ia menolaknya.
Bagi yang mengasihi Dia tiada 'kan tanya.
Bahkan jiwa yang berharga korban pun rela.
B'rilah daku tekad hati, pikul salibNya.
B'rikan daku tekad hati, setia padaNya.