Isinya menarik. Maxwell mengambil gambaran dari surat Ibrani:
Karena kita mempunya banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita meninggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. (Ibr 12:1)Dia mengumpamakan kita sedang berada dalam arena perlombaan lari. Ada banyak penonton di sekeliling arena itu yang memberi semangat kepada kita. Dan kemudian, satu demi satu, ada 10 orang yang bergantian keluar dari kerumunan penonton itu, menghampiri kita, dan dalam waktu singkat memberi nasehat pada kita apa yang harus dilakukan dalam perlombaan itu. 10 orang yang keluar dan khusus memberi nasehat mereka pada kita adalah 10 tokoh dalam Perjanjian Lama.
Bagi saya 10 tokoh pilihan Maxwell sangat menarik: Nuh, Ester, Yusuf, Musa, Ribka, Abraham, Nehemia, Pelayan perempuan di rumah Naaman, Daud dan Yonatan.
Pilihan tokoh-tokoh di dalam buku ini memperlihatkan bahwa hidup itu kompleks dan tidak bisa dilihat dari 1 sisi. Alkitab memberikan kita banyak cerita dan kita tidak bisa mengerti apa yang Tuhan mau hanya dengan 1 atau beberapa cerita. Demikian pula ada banyak pengajaran dalam Alkitab dan kita tidak bisa mengerti apa yang Tuhan mau hanya dengan mengambil 1 atau beberapa ayat. Celakanya orang Kristen seringkali seperti itu. Kita suka mengambil bagian yang mendukung pikiran kita dan tidak mempedulikan bagian lainnya.
Misalnya ada orang yang mengatakan “Bukankah Tuhan merancang yang baik bagi saya? Bukankah Tuhan mau saya bahagia?” tanpa dia melihat apa yang dikatakan bagian lain dari Alkitab tentang kedaulatan Tuhan, tentang apa yang baik menurut Tuhan dan tentang apa itu kebahagiaan dalam Tuhan.
Atau ada orang yang berselingkuh menolak untuk memutuskan hubungan dengan selingkuhannya dan mengatakan “Saya tidak mau menyakiti dia, bagaimana kalau sampai dia bunuh diri karena saya, saya berdosa!” Tanpa dia lihat bagian lain Alkitab yang menentang ketidaksetiaan dan tanpa memikirkan apakah dia sedang berbuat baik kepada pasangan selingkuhannya itu.
Atau yang seringkali saya dengar dan juga pernah saya singgung dalam blog ini “Kita semua harus memberi yang terbaik, saya tidak suka kalau pelayanan sembarangan seperti ini!” Tanpa kita pernah memikirkan ada bagian lain yang meminta kita melayani bersama, menegur dengan sopan, dan mementingkan kesatuan.
Keseimbangan seperti ini yang coba dirangkum dalam buku Maxwell ini. Waktu membaca tentang Daud kita diingatkan untuk berani mendobrak batasan hidup kita, mengambil langkah besar menjadi pemimpin. Tapi waktu membaca tentang Yonatan kita diingatkan untuk berani melihat realita kemampuan kita dan membiarkan orang yang lebih mampu untuk menjadi pemimpin. Waktu membaca tentang Nuh atau Ester kita diingatkan akan sesuatu yang besar yang mereka lakukan, tapi waktu membaca tentang pelayan perempuan di rumah Naaman kita diingatkan akan hal-hal kecil yang perlu kita lakukan. Waktu membaca tentang Musa kita diingatkan akan keberanian meninggalkan zona aman dengan percaya pada Tuhan, tapi waktu membaca tentang Nehemia kita diingatkan untuk berani minta bantuan.
Hidup ini kompleks. Tuhan sudah memberikan tuntunan-Nya. Tapi menangkap kompleksitas tuntunan Tuhan membutuhkan kerendahan hati untuk mau mengerti Firman-Nya dan menerima Firman-Nya.