Ketika bicara mengenai visi di dalam bukunya “Courageous Leadership”, Bill Hybels mengatakan dia biasa mengajukan beberapa pertanyaan kepada orang2 yang merasa kesulitan menangkap visi dari Tuhan: (saya terjemahkan bebas)
- Sudahkah anda menyerahkan diri anda sepenuhnya kepada Tuhan?
- Sudahkah anda bertanya kepada Tuhan untuk menyingkapkan visinya dalam hidup anda, atau anda hanya meminta Dia untuk memberkati rencana yang sudah anda pikirkan? Kita harus datang kepada Tuhan dengan tangan kosong dan hati yang terbuka dan bertanya, “Apa visiMu bagi hidupku?”
- Sudahkah anda berpuasa?
- Sudahkah anda berdoa?
- Sudahkah anda berdiam dan menanti Tuhan di dalam keheningan?
- Sudahkah anda membersihkan pola-pola dosa dalam hidup anda?
- Sudahkah anda menyingkirkan gangguan dan kebisingan di sekitar anda yang menghalangi anda mendengar apa yang Tuhan ingin katakan kepada anda?
- Sudahkah anda banyak membaca? Sudahkah anda banyak bepergian? Sudahkah anda mengunjungi berbagai macam pelayanan di sekeliling dunia? Sudahkah anda membuka diri kepada serentetan visi yang Tuhan pernah berikan kepada orang lain sehingga anda bisa terinspirasi oleh berbagai pilihan? Jika belum, keluarlah! Lihat apa yang Allah sedang lakukan!
Saya tidak setuju dengan semuanya yang dikatakan Bill Hybels di dalam buku itu karena ada hal-hal yang menurut saya dia tidak tepat. Tapi beberapa insight dia di dalam buku itu menarik untuk dipikirkan, salah satunya adalah pertanyaan2 di atas. Betulkah kita ingin Tuhan membimbing hidup kita? Apa yang sudah kita lakukan untuk itu? Apakah kita sungguh bertanya kepadaNya? Apakah kita sungguh mau mendengar Dia? Apakah kita menjaga hubungan dengan Dia – dengan menjauhkan dosa – supaya kita peka mendengar suaraNya?