Tidak sampai 1 bulan lalu saya mendapat kabar bahwa Pak Tek Goan menderita Hepatitis C dan keadaannya sama sekali tidak baik. Saya sempat berkiriman sms dengan dia menanyakan kabarnya dan mendoakan dia. Tgl. 27 Juli saya memang berencana akan pulang ke Jakarta karena ulang tahun mama saya. Saya dan istri berniat untuk menyempatkan diri mengunjungi beliau. Beberapa hari sebelum pulang, kami mendapat kabar bahwa keadaannya makin parah. Malam itu kami berdoa bersama untuk dia. Tgl. 27 Juli itu kami tiba di Jakarta sore hari dan langsung sibuk dengan perayaan ulang tahun mama. Tgl. 28 pagi kami mendengar kabar bahwa Pak Tek Goan sudah dipanggil pulang oleh Tuhan.
Kami tidak terlalu mengenal kehidupan Pak Tek Goan. Tapi beberapa kali pelayanan bersama, beberapa kali pernah tinggal bersama dalam 1 rumah berminggu-minggu, mendengar cerita tentang dia, mengenal anaknya yang pernah menjadi anak KTB saya, membuat kami punya ikatan emosional dengan dia. Pak Tek Goan adalah hamba Tuhan yang baik, dia melayani dan mengerjakan panggilannya dengan setia. Ada 1 masa dalam hidupnya dia sangat berkekurangan, tapi tidak pernah saya mendengar dia mengeluh, marah, atau ingin meninggalkan pelayanan. Saya jadi bertanya2 bisakah saya seperti dia?
Banyak orang mengejar posisi, nama, uang, dll. Tapi bukankah yang Tuhan mau adalah kesetiaan? Dan saya percaya Tuhan menemukan itu di dalam diri Pak Tek Goan. Seperti yang dituliskan oleh anaknya di dalam blognya, hidup pak Tek Goan adalah “Pertandingan Yang Baik”. (silakan click untuk melihat).
Pak Tek Goan pasti bahagia saat ini bersama dengan Tuhan yang sudah dia layani dengan hidupnya. Selamat jalan Pak Tek Goan!
Foto ketika kami melayani bersama