Buku ini berisi percapakan imajiner antara Socrates dan orang modern di dalam sebuah universitas.
Peter Kreeft membayangkan jika Socrates muncul di tengah dunia modern, berjalan2 dan bercakap2 dengan orang2 modern di tengah kampus, kira2 apa yang akan dia katakan atau tanyakan?
Metode Socrates di dalam mencari kebenaran dan mengajarkan kebenaran adalah dengan bertanya. Dia akan terus bertanya, dia tidak puas dengan jawaban sederhana, dan pertanyaan2 yang sangat logis dan tajam itulah yang ditanyakan oleh Socrates kepada orang2 modern itu.
Peter Kreeft dengan sangat baik mencoba memperlihatkan betapa naifnya berbagai asumsi orang modern, hal2 yang sudah dianggap kebenaran dan keharusan. Jika saja kita mau berpikir dan bertanya lebih jauh, kita akan lebih bijak dalam hidup ini dan lebih jelas melihat apa yang penting dan tidak penting, apa yang baik dan buruk.
Beberapa topik yang dia diskusikan adalah: Pendidikan, Karir, Teknologi, Agama, Kesuksesan, Kebahagiaan, Musik Rock, Seks. Komunisme dan Kapitalisme, dan Nilai2 Objektif.
Saya kira membaca buku ini akan menolong kita juga untuk menjadi lebih bijaksana :-)
Di bawah ini adalah sedikit kutipan, contoh percakapan yang akan anda temui waktu membaca buku ini.
Felicia: Of course not. My argument may be logically weak, but the point isn't logic, it's society. Casual sex is just socially accepted today, as it wasn't in the past. That's what I meant by the twentieth century.
Socrates: It is accepted today. But is everything that is accepted acceptable?
Felicia: Of course; that's what it means. The socially acceptable is whatever society accepts. The acceptable equals the accepted.
Socrates: But does the socially accepted equal the ethically acceptable?
Felicia: How can you distinguish the two?
Socrates: Unless you do, how can you ever make an ethical cnhasm of your society? Genocide was accepted in Nazi Germany. Did that make it ethically acceptable, ethically right?
And the conversation, or more precisely, the questioning, goes on…