Wednesday, January 02, 2013

Pelayanan Apa?

We ought not to worry if after many years of service we still are asking how best we can serve God and fulfill our call; it is worrisome if we have stopped asking – Marva Dawn, The Sense of the Call, p.30.

Ini kalimat yang sangat bijak! Paling tidak ada tiga dasar yang membenarkan kalimat itu:

Pertama, dunia kita dinamis. Kondisi, tantangan, kebutuhan, terus berubah. Kalau kita sungguh ingin melayani Tuhan di dunia ini, maka tidak mungkin kita puas dengan apa yang kita lakukan di masa lalu. Apa yang dulu dibutuhkan dunia, atau apa yang dulu tepat menjawab tantangan dunia, belum tentu sama dengan hari ini atau hari depan.

Kedua, diri kita juga terus berubah: fisik berubah makin lemah, pengalaman bertambah, pemikiran dan kerohanian –harusnya- bertumbuh. Apa yang dulu bisa kita lakukan belum tentu bisa kita lakukan hari ini. Sebaliknya apa yang dulu tidak bisa kita lakukan mungkin bisa kita lakukan hari ini.

Ketiga, Tuhan kita adalah Tuhan yang hidup! Pelayanan adalah mengikuti panggilan dari Tuhan yang hidup. Dia berjalan di depan, kita mengikut di belakang. Pelayanan adalah berjalan mengikut dengan ketaatan. Tapi dengan sangat mudah pelayanan berubah menjadi ‘rumah’. Kita nyaman di situ, kita membangun istana di situ, dan kita berhenti mengikut Dia

Maka kita memang harus terus bertanya dan terus bertanya… bagaimana hari ini saya memenuhi panggilan saya dan bagaimana hari ini saya memberikan yang terbaik untuk melayani Tuhan? Semua orang Kristen, apalagi para hamba Tuhan, harus terus mempertanyakan itu secara periodik.

Mungkin kita perlu bertanya lagi soal lokasi kita melayani? Atau bidang kita melayani, haruskah masih di situ? Atau kelompok orang yang kita layani? Atau mungkin caranya, adakah yang perlu diubah? Atau konsepnya, adakah yang lebih tepat? Atau kesempatan apa yang sekarang terbuka? Atau pelayanan apa yang membuat karunia rohani kita dipakai dengan lebih baik? Atau mungkinkah Tuhan sedang memberi arah yang baru? Atau…?

Ketika kita tidak lagi mempertanyakan semua itu, mungkin itu berarti kita tidak peduli lagi dengan kehendak Tuhan. Atau mungkin itu berarti kita tidak peka lagi dengan keadaan dunia. Atau mungkin itu berarti kita tidak bertumbuh sama sekali. Pelayanan kita mungkin sudah tanpa arah, tanpa maksud, dan tanpa makna, kita hanya melakukan Christian job. Maka betul kata Dawn: It is worrisome if we have stopped asking.

Silakan bergumul dan selamat tahun baru!