Saya membaca buku ini dalam sekali duduk - di tengah penerbangan jarak jauh dari Sydney ke
Singapore. Bukan buku yang sulit untuk dibaca.
Sebenarnya isi buku ini agak berbeda dengan harapan saya ketika pertama kali melihat dan membelinya. Saya berharap Piper dan Carson berbicara tentang kesulitan menjaga keseimbangan pelayanan Pastor & Scholar dan pergumulan dalam memilih dan menjalani kehidupan sebagai Pastor atau Scholar. Saya berharap mereka membahas dengan lebih dalam dari berbagai sisi, biblika, teologis, etis, tentang panggilan ini dan bagaimana menjalaninya.
Walaupun buku ini menyinggung apa yang saya sebutkan di atas, tetapi isinya lebih berupa sharing. Piper menceritakan bagaimana kehidupannya dan pelayanannya sebagai seorang Pastor yang tidak pernah lepas dari dunia Scholar. Dia mengawali pelayanannya sebagai Scholar dan kemudian memilih menjadi Pastor. Sebaliknya Carson mengawali pelayanannya sebagai Pastor dan kemudian memilih menjadi Scholar - dan pernah bergumul untuk kembali menjadi Pastor. Maka dia berpesan bagaimana seorang Scholar juga menjadi Pastor.
Tidak ada yang terlalu istimewa dengan buku ini. Tetapi harus diakui buku ini insightful. Paling tidak judulnya membangkitkan pemikiran tentang panggilan pelayanan seorang hamba Tuhan. Dunia Barat - dan juga Indonesia - sangat memisahkan antara dunia Pastor dan dunia Scholar. Pastor hanya perlu memikirkan yang praktis, manajemen gereja, khotbah ringan, pembesukan, dan kalaupun belajar cukup yang praktis saja. Scholar sebaliknya bagiannya adalah yang "berat", yang di awang-awang, yang ilmunya sering tidak relevan dengan jemaat. Di tengah suasana seperti ini, buku ini insightful - khususnya judulnya yang sekarang sudah menjadi terkenal.