Mark Yaconelli bercerita tentang anaknya, Joseph, yang
berusia 4 tahun dan tidak pernah mau diburu-buru. Suatu hari Joseph mengumumkan
bahwa dia membentuk organisasi baru: “Slow Club”. Dia presiden dan
anggota satu-satunya. Dan dia memberikan one day free membership untuk
papanya. Setiap kali papanya ingin berjalan cepat, dia mengingatkan bahwa hari
itu dia adalah anggota Slow Club! No hurry! Papanya tidak sabar, ingin
cepat, tapi terpaksa ikut dia.
Sambil berjalan dengan perlahan… mereka melihat ada
kelinci di pinggir jalan mengamati mereka, ada kupu-kupu, bunga liar berwarna
ungu, kumbang yang besar, dan banyak hal lainnya. Mark Yaconelli baru menyadari,
ternyata ada banyak keindahan di jalan yang tidak pernah dia perhatikan selama
ini karena selalu buru-buru! Tuhan menaburkan keindahan itu dimana-mana –
diperhatikan atau tidak. Alangkah sayangnya!
Demikian pula Tuhan menabur banyak keindahan dalam
hidup kita – diperhatikan atau tidak. Tangan Tuhan sedang merenda hidup kita – diperhatikan
atau tidak. Seringkali kita tidak memperhatikannya dan kita tidak meyadari
keindahan dan rajutan tangan Tuhan dalam hidup kita. Alangkah
sayangnya!
Slow down a bit… spend some time to notice them…
and give thanks!