Setiap kita akan semakin tua, mau atau tidak mau dan
sadar atau tidak sadar.
Rambut semakin memutih atau menipis, kulit mengendur
dan keriput semakin jelas, otot melemah, dan organ-organ tubuh semakin rentan.
Kesulitan hidup yang kita alami mempertegas dan mempercepat proses
itu.
Ketika kita bercermin dan melihat fisik kita yang
semakin tua, apa yang kita pikirkan? Berpikir bagaimana membuatnya tampak lebih
muda? :-) Berharap bahwa kita belum setua itu? Atau melihat a story,
bahwa fisik ini, ya, rambut, kulit yang keriput, semuanya, sudah melalui banyak
hal di masa lalu. We have been through many things, ups and downs and in
between.
Tetapi, selain itu, bisakah kita juga melihat
another story: His story. Betul ada banyak kisah penderitaan,
kesulitan, tangisan yang sudah kita lalui di masa lalu, tapi juga jelas ada
kisah bagaimana tangan Tuhan menjangkau kita dan bagaimana tangan Tuhan menopang
kita. Rajutan “kisah hidup kita” dan “kisah Tuhan dalam hidup kita” itu berpadu
menjadi the real story. Itulah kisah sesungguhnya yang ada di balik
fisik yang menua.
Selama masih ada nafas hidup, kisah itu belum
berakhir, dan rajutan itu akan terus semakin kuat.
Mari mengamini apa yang Tuhan janjikan: “Sampai masa
tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku
telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan
menyelamatkan kamu” (Yesaya 46:4). Dia sudah melakukannya dan Dia mau terus
melakukannya.