Tuesday, October 25, 2011

Jemaat Milik Siapa?

Ada satu istilah yang saya tidak suka: CURI DOMBA. Istilah ini begitu populernya di antara orang Kristen. Pokoknya kalau ada anggota gerejanya yang pindah ke gereja lain, maka dia akan bilang itu curi domba. Sepintas saja kita tahu istilah ini tidak benar.

Pertama, domba bukan punya dia, tapi dombanya Tuhan. Sama seperti gereja bukan punya dia, tapi punyanya Tuhan. Maka domba punya Tuhan, ditempatkan di gereja punya Tuhan, siapa yang boleh protes? 

Kedua, kalau orang itu pindah, kita perlu tanya kenapa. Mungkin karena memang dia lebih baik dilayani di gereja itu. Mungkin karena kita tidak sanggup melayani semua orang dan kebutuhan orang ini terabaikan. Atau mungkin sederhana saja karena dia lebih bisa bertumbuh disitu. Tiap orang dan tiap gereja punya keunikannya karena isinya adalah orang-orang yang berbeda. Maka kondisi gereja yang satu mungkin lebih kondusif, lebih cocok, untuk dirinya daripada gereja yang lain.

Saya tahu istilah curi domba muncul cenderung dari keegoisan kita. Kita ingin jemaat kita banyak, kita ingin gereja kita paling hebat, dan banyak contoh gereja berbuat ‘curang’ dalam hal ini:

Satu kali saya diberitahu ada gereja yang kalau tahu di gereja lain ada pemain musik yang bagus, maka gereja itu kemudian mengimingi2 orang itu untuk main musik di gerejanya dengan diberikan uang.

Ada juga gereja yang sengaja mengunjungi jemaat gereja lain, mengajaknya datang ke berbagai acara di gereja itu dan membujuknya untuk pindah. Tidak apa mengajak orang datang ke acara gereja kita kalau dengan demikian orang itu mendapat berkat. Tapi anehnya seringkali kita mengadakan KKR tapi yang diajak datang adalah jemaat gereja lain. Tidak apa juga mengunjungi jemaat gereja lain, tapi coba tanya untuk apa?

Bagi saya hal-hal seperti di atas bukan curi domba. Itu adalah perpecahan gereja! Ketika sesama gereja Tuhan saling mementingkan diri sendiri, bersaing, memusuhi saudaranya, dan merusak saudaranya dengan uang, itulah perpecahan! Kita patut marah (dan berduka) dengan adanya perpecahan tapi bukan karena ‘curi domba’.

Sedikit menyimpang dulu. Jangan salah mengerti, saya tidak mengatakan semua gereja sama. Ada ‘gereja’ yang sangat ngaco sehingga sebenarnya dia bukan gereja, seperti ‘gereja’ saksi Yehova, ‘gereja’ Mormon, dst. Dalam kasus seperti itu, adalah tugas kita untuk merebut kembali domba Tuhan! Ada juga gereja yang sungguh percaya kepada Allah Tritunggal, keselamatan dalam Kristus, dan semua pengakuan iman orthodoks, tapi dalam beberapa bagian salah mengerti Alkitab, malas belajar, menekankan hal-hal yang salah, bagi saya mereka tetaplah gereja Tuhan. Kesalahan mereka perlu dikoreksi tapi mereka tetaplah saudara kita, jangan perlakukan mereka seperti musuh!

Kembali ke topik curi domba, jangan cepat mengatakan gereja ini atau itu mencuri domba. Tapi coba lihat apakah gereja kita melayani dengan baik? Apakah gereja kita mengajarkan Firman Tuhan dengan baik? Apakah gereja kita menjadi tempat persekutuan yang baik? Apakah orang itu bertumbuh di gereja kita? Dan akhirnya, apakah orang itu lebih bertumbuh di gereja lain?

Tuhan mau tiap orang Kristen bertumbuh, makin mengenal Dia, mengasihi Dia, hidup bagi Dia. Fokuslah pada itu! Asalkan orang itu bisa bertumbuh, mengenal Tuhan, mengasihi Tuhan, hidup bagi Tuhan, kemanapun dia pergi, bersukacitalah! Ikut bersukacitalah dengan Tuhan karena domba itu milik Tuhan.

Sebaliknya, berdukalah kalau jemaat gereja kita pindah ke gereja lain karena gereja kita tidak baik! Berdukalah kalau jemaat kita pindah ke gereja yang akan makin membuat mereka tidak bertumbuh! Ikut berdukalah dengan Tuhan karena sekali lagi, domba itu milik Tuhan.