Saya lupa kapan persisnya pertama kali saya melihat lukisan di atas. Tetapi yang saya ingat adalah lukisan itu menarik hati saya. Pertama kali saya lihat, saya sempat bertanya-tanya lukisan apa itu. Apakah itu adalah lukisan Yesus atau santo tertentu? Dan akhirnya saya tahu bahwa itu adalah lukisan Yesus. Entah mengapa lukisan itu sangat menarik bagi saya.
Sebelum pergi ke Israel, saya mencoba untuk membaca beberapa tulisan tentang tempat-tempat yang akan kami kunjungi. Salah satunya adalah gereja Abu Sirga (Disebut juga gereja St.Sergius dan St. Bacchus karena memang dibangun untuk menghormati kedua orang itu, dan Abu Sirga adalah bahasa Arab dari Sergius). Saya tahu gereja itu dibangun di atas tempat yang dipercaya sebagai tempat tinggal Yusuf, Maria dan Yesus ketika mereka lari ke Mesir menghindari pembunuhan oleh Herodes. Saya juga tahu ada beberapa icon berupa lukisan di gereja itu. Tetapi saya tidak mengharapkan apa yang kemudian saya alami waktu berada di sana.
Selain relikwi berupa tulang dari St. Sergius dan St. Bacchus, sepanjang yang saya lihat, tidak ada icon santo atau santa tertentu yang bukan tokoh Alkitab. Di tembok sebelah kanan terpajang deretan icon lukisan yang menggambarkan kehidupan Yesus. Sangat menarik dan menyentuh bagi saya (Sampai-sampai setelah meninggalkan gereja itu dan saya tahu di situ ada postcard bergambar icon-icon tersebut, saya buru-buru balik ke gereja itu untuk membelinya).
Ketika melihat tembok sebelah kiri, saya terkejut. Di situ ada 5 icon berupa lukisan dan yang membuat saya terkejut adalah icon yang di tengah adalah lukisan di atas, lukisan Yesus yang menarik hati saya. Saya langsung bertanya kepada tour guide kami yang adalah orang Mesir, apakah lukisan itu asli? Lukisan siapakah 4 lukisan di kiri dan kanan lukisan Yesus? Dia mengatakan semua adalah lukisan asli dan 4 lukisan di kiri kanan itu adalah Matius, Markus, Lukas dan Yohanes.
Saya… sangat.. sangat.. senang melihat lukisan itu! Lukisan yang selama ini saya lihat di internet atau di buku, sekarang saya lihat aslinya. Ternyata lukisan itu ada di situ! Itu adalah lukisan Yesus yang dibuat oleh gereja Coptic Orthodox. Lukisan itu menyatakan iman orang gereja Coptic Orthodox kepada Yesus, iman yang sama dengan iman saya, iman kepada Yesus yang dikisahkan kehidupannya di dalam 4 kitab Injil.
Gereja Coptic Orthodox terpisah dengan dunia kekristenan lain karena masalah perdebatan tentang natur Kristus. Setelah konsili Chalcedon tahun 451 memutuskan bahwa ada 2 natur Kristus, kemanusiaan dan keilahian yang tidak bercampur dan tidak bisa dipisahkan, mereka tidak setuju dan memisahkan diri. Pandangan mereka disebut monophysite, Kristus hanya memiliki 1 natur. Mereka tidak menerima pandangan Euthycianisme yang ekstrim yang mengatakan sebelum berinkarnasi Yesus punya 2 natur, tetapi kemudian natur kemanusiaan Kristus melebur dalam ke-ilahianNya seperti “setetes madu ke dalam laut”. Mereka tidak terima itu tetapi mereka menerima pandangan Cyril dari Alexandria tentang “one nature of the incarnate Word” (satu natur Firman yang berinkarnasi), yaitu ilahi-manusia. Sejak itu mereka menjadi gereja yang terisolasi selama berabad-abad.
Ketika masuk ke gereja itu, saya merasakan suasana yang lain. Gereja itu membuat saya langsung ingin berdoa kepada Tuhan. Saya memuji Tuhan karena ada Yesus yang sama yang disembah di situ, selama berabad-abad. Saya memuji Tuhan karena orang-orang Kristen di situ terus mengingat bahwa Yesus pernah datang ke Mesir, Tuhan penguasa semesta yang pernah harus melarikan diri karena akan dibunuh oleh manusia. Dan itu adalah karena kasihNya. Saya memuji Tuhan!